Kepadatan yang terjadi di jalur tengah Wilangan hingga Bagor, merupakan wilayah yang menghubungkan Kota Nganjuk dan Madiun. Selain itu, wilayah tersebut merupakan jalur yang selalu dilewati oleh pemudik setiap tahun. Hingga Jumat (8/7/2016) siang, kawasan tersebut juga masih mengalami kemacetan.
“Di wilayah itu ada dua perlintasan kereta dan pasar, sehingga di wilayah itu terjadi penumpukan kendaraan selain karena volume yang meningkat. Selain itu, hari ini sudah mulai terjadi arus balik,” ujar AKP Christoper Lebang Kasatlantas Polres Nganjuk.
Dia juga mengatakan, kemacetan ini terlihat hingga di Pos Nampu dari arah Madiun menuju Surabaya. Beberapa tindakan juga sudah dilakukan, seperti penarikan arus agar tidak menumpuk tambah banyak.
“Saat ini tindakan kami, bila ada kereta melintas di jalur KA Minthil, arus lalu lintas dari arah Madiun kami arahkan melewati jalur alternatif. Namun, kalau tidak ada kereta melintas, arus lalu lintas tetap akan kami arahkan menuju jalur utama,” kata Christoper.
Dia juga menambahkan, kepadatan di Pasar Bagor akibat jumlah penyebrang yang banyak menyebabkan kendaraan yang melewati kawasan tersebut tersendat.
“Kami juga sudah memasang pembatas, penyebrang jalan pun juga sudah kami kumpulkan lewat satu titik saja sekarang,” ujarnya.
Kepadatan sebelumnya sudah dilaporkan oleh pendengar Radio Suara Surabaya terjadi di wilayah Caruban hingga Wilangan. “Banyak kendaraan nyerobot, akibatnya jalanan tambah macet,” ujar Rio Susanto.
Sementara itu, hingga H+2 di jalur padat tersebut terdapat satu kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan tersebut terjadi antara pengguna roda dua dengan truk, yang berakibat meninggalnya pengendara motor. Belum diketahui identitas pengendara, namun AKP Christoper Lebang Kasatlantas Polres Nganjuk mengatakan, pengendara tersebut warga Sragen Jawa Tengah.(tit/iss)