Permintaan Ignasius Jonan Mentri Perhubungan supaya Jasa Marga proaktif membantu Polri menguarai kemecatan di jalan tol, supaya kemacetan di Brebes Timur tidak terulang, mendapat respon positif Mentri PU.
Basuki Hadimuljono Menteri PUPR mengatakan, gerbang tol Cikarang utama akan digratiskan jika antrean sudah mencapai 5 kilometer.
“Puncak arus balik diperkirakan hari ini dan kepadatan diprediksi bakal terjadi di Gerbang Tol Cikarang Utama, menuju arah Jakarta,” ujar Basuki usai memantau arus balik di Gerbang Tol Cikarang Utama, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/7/2016).
Dalam peninjauan ini, Menteri PUPR didampingi Rini Soemarno Menteri BUMN, Herry Trisaputra Zuna Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Adityawarman Direktur Utama PT Jasa Marga, serta Elly Adriani Sinaga Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Basuki menjelaskan, beberapa langkah akan dilakukan untuk mengurai kepadatan, khususnya di Tol Jakarta Cikampek. Contraflow dan penambahan gardu tol akan dilakukan.
“Jadi untuk kelancaran ada 3 hal utama. Pertama penyediaan prasarananya, kedua rekayasa lalin dan ketiga perilaku pengemudinya. Sekarang prasarana sudah given,” katanya.
Basuki mengatakan, bila terjadi kemacetan parah pada arus balik di Tol Jakarta-Cikampek, dirinya sudah memerintahkan agar gerbang Tol Cikarang Utama digratiskan.
Untuk arus balik, mentri PUPR berharap tidak ada kemacetan yang parah karena berbeda dengan arus mudik. Pada arus mudik terjadi kepadatan di jalan tol karena kendaraan dari tol dengan daya tampung yang lebih besar masuk ke jalan nasional yang lebih kecil daya tampungnya.
“Sedangkan untuk arus balik yang terjadi sebaliknya. Sekarang dari jalan nasional ke jalan tol dari kecil ke besar, kemarin dari besar ke kecil,” kata Mentri PU.
Sementara itu, Adityawarman Dirut Jasa Marga mengatakan, Brebes Exit atau Brexit benar-benar menjadi ujian berat bagi para pemudik yang menuju ke Jawa Tengah.
“Persoalannya, bukan Jasa Marga tidak siap mengantisipasi kepadatan, tapi terjadi karena para pemudik yang sudah terlena dengan adanya tol baru, sehingga melupakan adanya jalan Pantura yang lebih lancar,” kata Adityawarman.
Padahal, bila pemudik lebih cermat, bisa keluar melalui Gerbang Tol Pejagan lanjut lewat Pantura untuk mempersingkat waktu perjalanan.
“Kami sepakat saat Lebaran yang melintasi jalan tol lebih dari kapasitasnya. Sekarang tinggal bagaimana manajemennnya dengan adanya kelebihan kapasitas ini bisa dimanage sebaik mungkin,” kata Adityawarman. (jos/bid)