Sabtu, 23 November 2024

Mualaf Banyak Menjadi Penceramah di Luar Negeri

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Mualaf di Masjid Sunda Kelapa ucapkan kalimat syahadat di hadapan hadirin halalbihalal bersama mualaf, Minggu (17/7/2016). Foto: Jose suarasurabaya.net

Agustinus Keinama, pembimbing Mualaf Masjid Sunda Kelapa mengatakan banyak mualaf yang kini menjadi penceramah agama islam hingga di Amerika, Cina, maupun Inggris.

“Menjadi mualaf bukan pekerjaan mudah. Konsekuensinya cukup berat, apalagi kalau tidak disetujui orang tua atau keluarga. Bisa-bisa dikucilkan dan tidak mendapatkan hak waris,” ujarnya dalam Halal bihalal yang diikuti 500-an mualaf dari berbagai suku dan warga negara, di Masjid Sunda Kelapa, Menteng Jakarta Pusat, Minggu 17/7/2016).

Konsekuensi semacam itu juga dia rasakan. Kei menyangkan, masih ada sebagian umat islam yang belum bisa menerima mualaf dengan sepenuh hati. Mualaf yang seharusnya dirangkul dan dibimbang, malah dicurigai macam-macam.

“Memang ada yang masuk islam hanya karena ingin menikahi wanita atau pria muslim. Ada. Tapi saya tidak setuju kalau dianggap semua mualaf begitu. Banyak muallaf yang sekarang menjadi penceramah agama islam sampai di Amerika, Cina, atau Inggris,” ujarnya.

Halalbihalal itu, kata Agustinus merupakan instrumen untuk mempererat silaturahmi, sesama orang yang baru masuk Islam. Para mualaf mendapat siraman rohani sebagai penguat iman dari ustad Munzir Situmorang dan Ustad Nababan yang baru pulang dari berdakwah AS.

Sementara Anwar Sujana, kepala seksi kerohanian dan pembinaan Mualaf Masjid Sunda Kelapa menjelaskan, orang yang masuk islam di Sunda Kelapa jumlahnya terus meningkat, terutama dalam tiga tahum terakhir.

“Mereka masuk islam bukan karena paksaan atau pengaruh orang lain, tapi atas kehendak Allah dan kesadarannya sendiri,” katanya. Pada acara halal bihalal bertemakan “Lebih mengenal Islam bersama mualaf” ada tiga orang laki-laki yang masuk islam disaksikan para undangan.

Beberapa undangan sempat meneteskan air mata saat mendengarkan ketiga mualaf itu membaca dua kalimat sahadat dengan khusuk.(jos/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs