Joko Widodo Presiden merespon positif usulan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai salah seorang pimpinan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menurut Jokowi, dia sudah mengetahui kinerja dan integritas Ahok yang pernah menjadi wakilnya waktu menjabat Gubernur DKI Jakarta, tahun 2012-2014.
“Saya tau kinerjanya Pak Ahok. Jadi ini masih dalam proses seleksi,” ucap Presiden, siang hari ini, Kamis (14/11/2019), di Istana Negara, Jakarta.
Pada kesempatan itu, Jokowi belum memberikan kisi-kisi mengenai BUMN apa yang akan dipimpin Ahok.
Tapi, Presiden mengatakan, kalau lolos seleksi, Ahok bisa saja mendapat tugas sebagai direktur, atau komisaris utama di salah satu perusahaan plat merah.
“Bisa dua duanya (Direktur atau Komisaris Utama). Tapi masih proses seleksi. Penempatannya di mana, itu proses seleksi di Kementerian BUMN yang menentukan,” tegasnya.
Sementara itu, Erick Thohir Menteri BUMN menyatakan, 142 perusahaan milik negara tidak mungkin diurus oleh satu orang saja.
Nama Ahok masuk sebagai salah seorang calon pimpinan BUMN, lanjut Erick, karena punya rekam jejak sebagai pendobrak birokrasi.
Dengan pengalamannya, Erick menilai Ahok bisa memperbaiki kinerja dan kultur BUMN, serta mempercepat pencapaian sejumlah target yang ditentukan Jokowi Presiden.
Target itu antara lain, menekan impor energi, dan membuka lapangan pekerjaan.
“Kami harapkan ada perwakilan yang memang punya track record pendobrak. Bukan artinya salah dan benar. Tapi, untuk mempercepat yang diarahkan (Presiden), yaitu bagaimana menekan daripada energi. Juga membuka lapangan kerja dengan cara berpartner,” katanya. (rid/ang)