Pola angin yang mengumpul sangat kuat, dari Australia ke Asia dan akhirnya berkumpul di wilayah Selatan Jawa Timur pada Kamis (21/7/2016) hari ini diprakirakan bisa menyebabkan hujan dengan intensitas sedang sampai lebat. Potensinya pada siang hari menjelang sore.
Bambang Setiajid Kasie Data dan Info Informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya pada Radio Suara Surabaya, Kamis (21/7/2016) mengatakan, Surabaya pagi hari berawan, yang dapat menimbulkan hujan di waktu yang pendek. Namun dalam lingkup yang cukup luas, seperti di Surabaya bagian selatan sudah ada awan merata.
Surabaya bagian utara meliputi Madura, awan sudah berpotensi akan menjadi awan hujan. Sedangkan Surabaya bagian barat dan sisinya yaitu Gresik, Lamongan, Babat, Bojonegoro sampai dengan perbatasan Rembang bahkan hingga Ngawi, Pacitan dan Ponorogo awan sudah merata.
“Sisi Surabaya bagian selatan yaitu wilayah pesisir Trenggalek dan Tulungagung awan juga sudah merata. Hanya di sisi timur wilayah Surabaya yaitu Banyuwangi, Jember, dan Probolinggo saja yang bersih dari awan,” kata Bambang.
Dilihat dari anomali suhu di selatan Jawa Timur, saat ini ada sedikit penurunan suhu yaitu sekitar 2 derajat. Keadaan ini pernah terjadi pada tahun 2010 lalu, hampir sepanjang tahun tidak mendapatkan musim kemarau. Di tahun 2016 ini keadaan seperti ini terjadi lagi, keadaan ini memang dapat terjadi setiap 5 hingga 7 tahun.
Sementara itu kata Bambang, persiapan Pemerintah Daerah untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor dan banjir di musim kemarau basah yaitu sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dengan menyiapkan peralatan dan logistik dan ditempatkan di tempat yang berpotensi dan mudah dikeluarkan jika memang diperlukan. (iml/ipg)