Senin, 25 November 2024

Harga Cabe dan Bawang Terus Melambung

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Ilustrasi

Musim kemarau basah yang melanda sebagian wilayah Jawa Timur menjadikan beberapa komoditas pokok saat ini mulai mengalami keterbatasan stok. Bahkan hargapun juga terus mengalami kenaikan.

“Ada beberapa harga yang memang mulai naik karena musimnya memang tidak mendukung,” kata Ardi Praetiawan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Jawa Timur, Jumat (22/7/2016).

Grafik harga yang diliris sistem informasi ketersediaan dan perkembangan bahan pokok menunjukkan, beberapa komoditas yang mulai mengalami kenaikan harga diantaranya adalah bawang merah.

Dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, harga tertinggi bawang merah hari ini terpantau di Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya yang rata-rata mencapai 40 ribu perkilogram atau terus mengalami kenaikan sejak lebaran.

Khusus Surabaya, dari lima pasar tradisional besar yang ada, harga bawang merah tertinggi terpantau di Pasar Genteng yang mencapai Rp45 ribu perkilogram. Kemudian Pasar Tambah Rejo dan Pasar Pucang Anom sebesar Rp40 ribu perkilogram, kemudian Pasar Wonokromo Rp39 ribu perkilogram, serta Pasar Keputran sebesar Rp39 ribu perkilogram.

Tak hanya bawang merah, hujan yang saat ini terus melanda sebagian wilayah sentra pangan juga menjadikan harga cabe juga melambung. Bahkan harga cabe rawit sejak lebaran hingga saat ini juga terus mengalami peningkatakan.

Jika pada hari H lebaran cabe rawit perkilogram rata-rata di Jawa Timur hanya Rp23 ribu, saat ini harga cabe rawit telah mencapai Rp37 ribu perkilogram.

Selain cabe rawit, harga cabe merah besar dan cabe kriting besar serta harga bawang putih juga terus mengalami peningkatan harga.

Berbeda dengan cabe dan bawang, harga beras baik itu beras bengawan, beras mentik dan beras ir64 saat ini cenderung mengalami penurunan harga. (fik/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs