Peserta The Third Preparatory Committee UN Habitat III mendapat suguhan makanan kuliner tradisional, khas Surabaya, Minggu (24/7/2016).
Panitia acara tampak membawakan beberapa kotak nasi campur empal daging untuk para peserta yang tengah melakukan pendaftaran city tour.
Setelah upacara pengibaran bendera PBB di halaman Grand City Convex, Basoeki Hadimoeljono Kementerian PU Perumahan Rakyat (PUPR) sempat berkeliling melihat lokasi di dalam Gedung Convention and Exhebition berama Joan Clos dan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.
Kepada para peserta, Basoeki sempat mengatakan bahwa di Indonesia banyak terdapat makanan tradisional, termasuk di Surabaya.
“Ini tanyakan kepada wali kotanya, di sini gudangnya makanan tradisional,” ujarnya kepada para peserta.
Sebelumnya, Agus Iman Sonhaji mengatakan, panitia tidak menyediakan makanan gratis bagi para peserta kecuali saat welcome dinner Senin (25/7/2016).
Peserta dapat memilih menu-menu yang telah disediakan oleh Grand City sebagai penyedia tempat acara. Sedangkan Pemkot Surabaya mengenalkan berbagai makanan tradisional saat field visit ke-14 kampung terpilih di Surabaya.(den/rst)