Teka-Teki reshuffle kabinet jilid dua dari pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih belum bisa ditebak. Tetapi partai politik sudah sibuk berkomentar menyikapi isu reshuffle tersebut.
Arsul Sani sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan, reshuffle dipastikan akan dilakukan jika dalam hitungan jam presiden menginformasikan ke pimpinan partai.
“Tentu kalau saatnya sudah dipastikan oleh bapak presiden beliau pasti dalam hitungan jam dan segala macam pasti akan mengkomunikasikan dengan pimpinan partai politik terutama terkait perubahan posisi dari menteri-menteri yang ditempati parpol yang bersangkutan,” ujar Arsul di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/7/2016).
Soal Joko Widodo Presiden yang berpesan kepada menteri-menterinya dari 25 sampai 29 Juli tidak meninggalkan Jakarta, Arsul menilai hal itu biasa saja.
Tetapi, Arsul mengatakan kalau pesan presiden itu menjadi menarik karena bersamaan dengan isu reshuffle kabinet.
“Untuk tetap di jakarta ini kan bukan pertama kali. Teman-teman menteri sudah biasa itu untuk stand by di jakarta. Hanya ini. Menjadi menarik karena kemudian dikaitkan dengan isu reshuffle. Nah isu reshuffle itu saya kira kalau partai-partai politik termasuk PPP, menyerahkan sepenuhnya kepada presiden,” kata dia.
Arsul menjelaskan, sejauh ini Romahurmuzzy ketua umum PPP juga sudah sering berkomunikasi dengan presiden, dan Presiden akan menyampaikan kalau memang waktunya sudah tepat.
“Kami juga meskipun tidak khusus bicara masalah reshuffle, sering pak Rommy (Romahurmuzzy ketua umum PPP) bicara dengan Presiden. Dan Jokowi presiden pernah mengatakan kalau reshuffle itu pada saat yang tepat beliau yang akan mengumumkan,” kata Arsul.
Masalah masuknya Golkar dan PAN di Koalisi pemerintahan, Arsul tidak mempermasalahkan, karena yang tahu soal reshuffle adalah mereka bertiga, dan reshuffle merupakan prerogatif presiden.
“Ya itu logika politik seperti itu, tapi semua tetap tergantung kepada presiden. Karena ketika pimpinan PAN atau Golkar bertemu Presiden kan hanya mereka yang tahu dan tidak di share ke partai yang lain,” ujar dia.(faz/dwi)