Jumat, 22 November 2024

Gus Hans Kembalikan Berkas Maju Pilwali Surabaya ke Gerindra

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans, Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional sekaligus Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon Wali Kota Surabaya ke Partai Gerindra, Kamis (14/11/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans, Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional sekaligus Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon Wali Kota Surabaya ke Partai Gerindra, Kamis (14/11/2019).

Belakangan ini, Gus Hans semakin gencar melakukan penetrasi ke sejumlah partai yang mungkin mendukungnya maju Pilwali Surabaya 2020. Sebelumnya dia sudah kembalikan berkas ke Partai Nasdem dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

BF Sutadi Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, dan Bagiyon Ketua Penjaringan Bacawali-Bacawawali DPC Partai Gerindra menyambut kedatangan Gus Hans di kantor DPC Gerindra di Jalan Gayungsari Xl/14 Surabaya, Kamis (14/11/2019).

Sutadi mengatakan, kedatangan Gus Hans memang bukan untuk mengambil formulir pendaftaran, tetapi malah sudah mengembalikan formulir itu. “Kami sudah kirim soft copy. Memang, kan, bisa di-download (formulir) itu,” katanya.

Sutadi mengatakan, karakter Gus Hans ternyata lebih cepat lebih baik. Kata dia, kalau seharusnya hari ini jadwalnya mengambil formulir, dia justru sudah mengembalikan formulir pendaftaran itu.

“Insyaallah cocok!” kata Sutadi ketika sejumlah wartawan menanyakan apakah Gerindra ada kecocokan dengan Gus Hans? Sutadi mengatakan, Gus Hans punya kompetensi dan integritas.

“Gus Hans, kan, cool (keren), kompetensinya saya kira sangat meyakinkan. Soal integritas, Gus Hans orang pesantren, wakil rektor, apa lagi yang harus diragukan?” Kata Sutadi.

Hanya saja, kata Sutadi, Gus Hans nantinya harus tetap bersaing dengan para pendaftar lain. Setelah pengembalian berkas, Gerindra akan melakukan fit and proper test terhadap semua kandidat.

“Nanti hasilnya akan kami bawa ke DPP Partai Gerindra. Kewenangan memutuskan kandidat yang diusung dan pemberian rekomendasi ada di pusat,” ujarnya.

Gus Hans mengatakan, keputusannya maju Pilwali Surabaya justru paling terlambat dibanding kandidat lain. Alasannya, dia butuh waktu lama untuk memikirkan setiap langkahnya supaya berjalan rapi.

“Pada saat mengambil di partai lain pun saya paling akhir, karena saat itu, menurut saya, setiap langkah harus dihitung dengan segala konsekuensinya. Baik logistik sampai kesiapan tim,” kata Gus Hans.

Selain itu, survei dari tim internal yang dia punya juga menjadi pertimbangannya maju Pilwali Surabaya 2020. “Alhamdulillah nama saya sudah mulai muncul, trennya bagus,” ujarnya.

Dia bilang, persentase popularitas dalam ilmu survei tidak menentukan penilaian. Melainkan tren popularitas itu dari waktu ke waktu. “Kalau stabil, Insya Allah bisa kita teruskan,” ujarnya.(den/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs