DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur optimis partainya masuk dalam tiga partai besar di Jawa Timur dalam pemilu 2019 mendatang. Optimisme ini didasari dengan telah selesainya konflik yang sempat melanda partai berlambang Kabah ini.
“Kita sekarang menatap ke depan, ada beberapa strategi yang sudah kita rancang dan susun,” kata Musyafak Noer, Ketua DPW PPP Jawa Timur ketika ditemui di sela-sela bimbingan teknis para anggota Fraksi PPP DPRD se Jawa Timur, Jumat (29/7/2016).
Menurut dia, strategi yang akan dilancarkan PPP diantaranya adalah dengan tetap menjadikan kiai sebagai tokoh sentral pendulang suara.
PPP, kata Musyafak, merupakan partai yang tidak bisa jauh dari kiai sehingga keberadaan kiai yang sejak dulu setia mendukung akan tetap dipertahankan.
Selain itu, PPP saat ini juga mulai mengkaji dan merekrut para tokoh-tokoh lokal untuk dijadikan sebagai calon legislatif dalam pemilu 2019.
“Sekarang PPP sudah mulai merekrut caleg yang tangguh lahir dan batin. Mereka kita rekrut dari kalangan mantan birokrat, TNI, Polri, dosen, serta pengusaha,” kata Musyafak.
Di tahun 2016 ini, PPP Jawa Timur juga akan menyelesaikan seluruh tahapan musyawarah tingkat cabang hinga ranting sehingga mulai tahun 2017 partai bisa fokus untuk menghadapi pemilu.
Dengan berbagai upaya ini, Musyafak mentargetkan adanya kenaikan perolehan kursi lebih dari 50 persen.
Saat ini, PPP Jawa Timur memiliki sebanyak 121 anggota DPRD tingkat kabupaten/kota serta 5 orang tingkat provinsi dan 4 orang DPR RI.
“Kita targetnya untuk DPRD provinsi nanti bisa mendapatkan 13 kursi. Minimal satu Dapil dapat satu kursi,” kata Musyafak. (fik/ipg)