Sabtu, 23 November 2024

Kena Gendam, Warga Kebangsren Kehilangan Rp500 Juta

Laporan oleh Tito Adam Primadani
Bagikan
Ilustrasi.

Pembobolan rumah dengan cara menggendam korban terjadi pada rumah Limiati Halim (76) di Jalan Kebangsren 1 No 52 Surabaya. Korban yang tidak sadar telah mengalami pembobolan rumah kaget ketika mengetahui, 4 lemari di rumahnya rusak dan kehilangan perhiasan senilai Rp500 juta lebih.

“Ibu saya tidak tahu kalau sudah terkena gendam orang yang menawarkan alat penghemat daya listrik. Saya yakin kena gendam karena ibu saya ingat membuka lemari di ruang tamu tetapi tidak sadar apa yang dilakukannya,” kata Rudi Gunawan, anak kandung Limiati Halim kepada suarasurabaya.net

Menurut dia, kejadian ini berawal dari 3 orang yang mencurigakan memasuki kampung tersebut dan melihat-lihat kondisi beberapa rumah. Sujai Ibu RT setempat sempat menegur orang mencurigakan tersebut.

“Bu RT sempat menanyakan cari rumah siapa, tetapi diam saja,” kata Rudi.

Kebetulan, kata Rudi, Limiati Halim ibu kandungnya sedang duduk sendirian di teras depan rumah. Salah satu orang mencurigakan tersebut menghampiri Limiati sambil membawa album foto berisikan daftar harga alat penghemat daya listrik

“Bahkan ibu saya dipaksa untuk membeli peralatan tersebut,” ujar Rudi.

Rudi yang saat kejadian berlangsung sedang berada di tempat kerjanya, namun dia menuturkan, ibunya saat itu mendadak tidak mengetahui bagaimana orang-orang tersebut masuk ke dalam rumah.

“Rumah saya kebetulan berada dua rumah dari rumah ibu saya. Keponakan saya bernama Helena Tifani, serta pembantu yang baru bekerja hari ini kebetulan di rumah saya. Sempat saya curiga apakah pembantu saya yang mencuri. Ternyata saat kejadian dia bersama Helena berada di rumah saya,” kata Rudi.

Menurut Rudi, Ibunya baru sadar ketika masuk ke dalam kamar dan mengetahui lemari kamar rusak. Setelah diperiksa, dirinya kehilangan uang sebanyak Rp10 juta serta perhiasan yang cukup banyak.

“Ada 4 lemari yang rusak. Dua lemari di kamar, 1 lemari di ruang tamu serta 1 lemari di dapur. Ada bekas bongkar paksa kemungkinan menggunakan obeng di lemari kamar yang berisi perhiasan,” ujar Rudi.

Rudi mengatakan, berdasarkan informasi warga sekitar jumlah orang yang diduga sebagai pelaku pembobol rumahnya sekitar empat orang.

“Ada satu orang lagi yang menunggu di depan gang kampung saya di atas sepeda motor. Kebetulan ada penjual soto yang melihat empat orang keluar bersama dari dalam kampung dengan ciri-ciri yang sama dengan yang disebutkan oleh beberapa tetangga,” kata Rudi.

Sayangnya, Rudi tidak mengetahui secara pasti ciri-ciri empat orang tersebut. Saat ini pihak Polsek Genteng sudah menangani kasus ini setelah mendapatkan laporan dari Ketua RT kampung tersebut.(tit/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs