Farida Alfawati Kepala Badan Keluarga Berencana Kabupaten Lumajang mengatakan, laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Lumajang saat ini semakin rendah, yakni hanya 0,42 persen per tahun.
Angka ini, kata Farida, berada dibawah laju pertumbuhan Jawa Timur yang mencapai 0,76 persen, serta pertumbuhan penduduk nasional yang mencapai 1,49 persen. Rendahnya pertumbuhan populasi ini, klaim Farida, karena pelaksanaan program KB (Keluarga Berencana) di Lumajang telah berhasil.
“Selama empat tahun berturut-turut (Lumajang,red) masuk kuadran 4. Angka kelahiran 1,9 dan cakupan programnya diatas 65 persen. Padahal angka kelahiran di Provinsi Jawa Timur mencapai 2,1,” ujarnya kepada Sentral FM, Minggu (31/7/2016).
Menilik data laju pertumbuhan penduduk tersebut, kata Farida, angka kelahiran penduduk Lumajang kecil. Sebab setiap keluarga di Lumajang rata-rata memiliki 1,9 anak. “Artinya kurang dari dua atau tidak sampai dua anak. Padahal di Jawa Timur rata-ratanya 2,1 dan nasional juga lebih tinggi,” katanya.
Abdul Azis Kabag Humas Pemkab Lumajang mengatakan, laju pertumbuhan penduduk yang rendah ini membuat Lumajang menerima penghargaan penghargaan nasional Manggala Karya Kencana (MKK) dari Pemerintah Pusat. Penghargaan itu diberikan atas keberhasilan melaksanakan program pengendalian jumlah penduduk.
Asat Malik Bupati Lumajang menerima penghargaan itu dari Surya Candra Surapati Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXII 2016 di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
“Kegiatan itu dihadiri Joko Widodo Presiden. Turut hadir dalam acara itu, Farouk Muhammad Wakil Ketua DPD, Pratikno Menteri Sekretaris Negara dan Puan Maharani Menko PMK,” ujar Abdul Aziz.
Aziz mengatakan, penghargaan tersebut merupakan prestasi bagi Kabupaten Lumajang di bidang Kependudukan dan KB. Dia mengklaim, pengendalian jumlah penduduk di Lumajang sejauh ini tumbuh dari kesadaran warga untuk mengatur kelahiran dan jumlah anak.(her)
Teks Foto:
– Beberapa anggota DPR RI yang hadir dalam Harganas XXII di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Foto: Istimewa