Minggu, 10 November 2024

Indonesia Dorong Malaysia Percepat Kerjasama Keamanan Di Perairan Sulu

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Pertemuan antara Joko Widodo Presiden dengan Datuk Seri Mohd Najib Razak Perdana Menteri Malaysia dalam rangka "The 11th Indonesia-Malaysia Annual Consultation Meeting" di Istana Merdeka. Foto: Jose suarasurabaya.net

Joko Widodo Presiden mengajak Datuk Seri Mohd Najib Razak Perdana Menteri Malaysia mempercepat kerjasama keamanan di perairan Sulu untuk mencegah perompakan.

Ajakan Presiden itu disampaikan dalam pertemuan yang digelar dalam rangka “The 11th Indonesia-Malaysia Annual Consultation Meeting” di Istana Merdeka, Jakarta, 1 Agustus 2016 yang diakhiri dengan jamuan makan malam.

Pada pertemuan bilateral, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia adalah dua tetangga yang sudah lama berhubungan dengan baik.

Hal ini antara lain dapat dilihat dari angka-angka perdagangan, investasi dan pariwisata antar kedua negara.

“Pertemuan konsultasi tahunan ke-11 ini merupakan kesempatan yang baik untuk membahas isu-isu prioritas yang perlu kita tingkatkan,” ujar Presiden.

Pertemuan bilateral yang dihadiri kedua kepala negara beserta delegasi itu sendiri membahas sejumlah isu bilateral kedua negara, salah satunya mengenai masalah perbatasan Indonesia dan Malaysia.

“Mengenai penetapan batas wilayah, kita sepakat untuk lebih mengintensifkan negosiasi-negosiasi dan pertemuan-pertemuan,” kata Presiden dalam komunike bersama usai pertemuan.

Terkait dengan kasus penculikan dan penyanderaan yang akhir-akhir ini marak terjadi di perairan kedua negara, Presiden Joko Widodo mendorong percepatan kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina untuk dapat menanggulangi kasus tersebut secara bersama-sama.

Kerja sama keamanan di perairan Sulu dan sekitarnya, Indonesia menyampaikan konsen terhadap kasus penculikan dan penyanderaan di wilayah tersebut. Indonesia mendorong agar kerja sama trilateral antara Malaysia, Filipina, dan Indonesia terhadap pengamanan perairan Sulu dan sekitarnya ini segera dilakukan.

Terhadap perlindungan bagi Warga Negara Indonesia di Malaysia, Presiden meminta agar pemerintah Malaysia memberikan perlindungan tenaga kerja Indonesia yang berada di Malaysia.

Pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut juga menghasilkan kesepakatan yang berupa kerja sama antara Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Negara Malaysia di bawah perjanjian “ASEAN Banking Integration Framework”.

Selain itu, kedua kepala negara juga sepakat untuk menandatangani perjanjian negara tuan rumah bagi sekretariat dewan negara-negara dewan penghasil produsen minyak sawit.

Dalam kunjungannya kali ini, Perdana Menteri Malaysia datang bersama sejumlah delegasi yang termasuk di dalamnya Gubernur Bank Nasional Malaysia. Sementara itu, sejumlah Menteri Kabinet Kerja ikut mendampingi Presiden. Sebelumnya Presiden menerima kunjungan resmi Presiden Tajikistan. (jos/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 10 November 2024
31o
Kurs