Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya tengah membuat aplikasi yang mengenalkan secara detail tentang potensi wisata yang ada.
M. Fikser Kepala Dinkominfo Kota Surabaya mengatakan, dengan aplikasi tersebut, wisatawan bisa menjelajahi Kota Pahlawan, mulai dari tempat kulinernya, kampung, kawasan sejarah, serta pusat perbelanjaan.
“Banyak hal kita kenalkan. Kita koneksikan antara wisata satu dengan lainnya. Dengan aplikasi ini orang luar daerah atau wisatawan dapat akses dengan mudah untuk mendapatkan informasi seputar hotel, UKM dan agenda event tahunan Pemkot Surabaya,” kata Fikser, Jumat (15/11/2019).
Menurutnya, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Surabaya. Diantaranya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dishub), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Perdagangan (Disdag) untuk merealisasikan aplikasi tersebut.
“Jadi, nanti kalau orang datang ke Tugu Pahlawan, akan muncul notifikasi tempat wisata apa saja di sekitar situ, tempat shopping. Ada info-info lainnya dalam radius berapa kilometer dari tempatnya berdiri,” ujarnya.
Fikser menjelaskan, melalui aplikasi ini, pihaknya ingin mempromosikan destinasi wisata di Surabaya yang begitu banyak. Meski, ia mengakui, selama ini sudah banyak yang dilakukan para stakeholder dalam mempromosikan sektor pariwisata.
“Tapi dengan aplikasi ini, kita buat lebih simple dalam pemakaiannya. Kita bangun fitur-fitur dan desain yag menarik, dengan berbasis mobile,” katanya.
Ia menyebut, aplikasi yang kontennya jelajah Surabaya ini akan disampaikan ke biro-biro travel. Sehingga para guide yang membawa wisatawan bisa mengenalkannya ke mereka.
“Ingin tahu Surabaya, apa saja wisatanya, kultur masyarakatnya, sampai pemerintahanya semua ada di situ. Bahkan, kalau mendapatkan kesulitan bisa menghubungi comand center di 112, atau ke media center Diskominfo,” katanya.
Pria kelahiran Serui ini menambahkan, proses pembuatan aplikasi jelajah Surabaya ini sudah berlangsung sekitar satu bulan. Ia berharap, bulan Desember nanti sudah bisa dilaunching. Sehingga, pada bulan Januari 2020, aplikasi ini sudah bisa dimanfaatkan.
“Sebenarnya di beberapa OPD sudah ada, aplikasi UKM di Disdag, kemudian Disbudpar, dan Dishub untuk Bus Suroboyo. Kita Akan connecting-kan semuanya, menghubungkan semua aplikasi itu menjadi satu,” katanya. (bid/iss/ipg)