Sabtu, 23 November 2024

Cerita Saksi Mata Soal Serangan Penusukan di London

Laporan oleh Tito Adam Primadani
Bagikan
Ilustrasi

Seorang perempuan meninggal dan lima orang lainnya terluka, setelah seorang pria melakukan penusukan masal di pusat kota London. Michael seorang saksi mata mengatakan, dia melihat seorang perempuan yang diyakini korban mengalami pendarahan di punggungnya, dimana temannya juga tertusuk saat melindunginya.

“Itu terjadi di trotoar. Korban tergeletak di pagar baja,” ungkap Michael, seperti dilansir DailyMail, Kamis (4/8/2016).

Michael merasa beruntung terhindar dari insiden yang terjadi pada Rabu (3/8/2016) waktu setempat sekitar pukul 22.30, namun ia juga berduka atas kejadian tersebut.

“Saya sangat bersyukur saya tidak berada di sana saat itu, 30 detik lagi saja (saya di sana) dan saya mungkin sudah mati,” kata Michael yang posisinya saat itu tidak jauh dari lokasi kejadian.

Dia mengaku, dirinya mendengar suara teriakan dan banyak orang langsung berlari ke taman dan melihat seorang gadis tergeletak di lantai dengan darah yang berasal dari punggungnya. Gadis lain mengalami pendarahan di lengannya. Kedua perempuan itu bersama dua pria yang kemudian berteriak Tío lo vi todo dalam bahasa Spanyol, yang berarti “Aku melihat semuanya”.

Dia juga mengatakan, sempat berpikir kalau kedua lelaki tersebut satu kelompok dengan pelaku karena sama menggunakan bahasa Spanyol.

Korban wanita itu, kata Michael, jatuh terperosot ke pagar baja di sebrang Hotel Imperial di Russell Square. Dia pun meyakini perempuan itu sudah meninggal.

“Saya ada di blok di belakang ketika saya mendengar jeritan, maka saya mempercepat untuk melihat apa yang terjadi dan mereka ada di sana. Di sisi lain, si penyerang sudah hilang,” ujarnya dilansir Antara.

Paul Hutchinson seorang sopir taksi mengatakan, ia melewati lokasi insiden tak lama setelah serangan terjadi.

“Saya melaju melewati Russell Square dan jalan tidak ditutup tetapi trotoar itu direkam oleh polisi, banyak polisi bersenjata, banyak mobil dan ada tubuh yang tergeletak. Anda bisa melihat sepatu mencuat dari bawah bajunya,” jelas Hutchinson.

Seorang pria 35 tahun, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan ia melihat tiga orang melarikan diri di dekat Queen Square tak lama setelah insiden itu.

“Seorang pria melarikan diri dengan sepeda motor menuju ke area pejalan kaki. Dia terlihat terburu-buru,” katanya.

Polisi mengonfirmasi seorang pria telah ditangkap, setelah ia terlihat mengacungkan pisau dan melukai orang di depan penonton yang ketakutan di Russell Square sekitar 22:30 waktu setempat. Pria yang ditangkap itu adalah seorang anak berusia 19 tahun dengan masalah kesehatan mental.

Petugas menemukan enam orang terluka, termasuk seorang wanita berusia 60 tahun yang meninggal akibat luka-lukanya. Kondisi lima lainnya belum diketahui dan polisi belum mengumumkan nama dan mengungkapkan usia para korban.

Insiden itu terjadi di area yang sama dengan di mana salah satu bom 7/7 meledak pada tahun 2005. Saat itu, sebanyak 26 orang tewas ketika Germaine Lindsay (19) meledakkan bom bunuh diri di sebuah Tube baris Piccadilly saat bergerak antara stasiun Palang Raja dan Russell Square. (ant/tit/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
29o
Kurs