Sabtu, 23 November 2024

Ini Pendapat Mereka Soal Risma ke Jakarta

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Warga Surabaya menandatangani petisi penolakan Risma ke Pilgub DKI Jakarta 2017, di Taman Bungkul, Minggu (7/8/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Minggu (7/8/2016) pagi, saat car free day Taman Bungkul, komunitas Love Suroboyo menggelar kain putih sepanjang 50 meter sebagai petisi berisi tandatangan warga yang menolak Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya maju ke Pilgub DKI Jakarta 2017.

Shandy Setiawan Ketua Komunitas @lovesuroboyo yang menginisiasi kegiatan ini menyatakan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan oleh Risma di Surabaya.

“Kami berharap Bu Risma tetap di Surabaya. Karena kalau maju, bisa saja Bu Risma kalah. Beliau tidak tahu medan di Jakarta. Dan Jakarta itu luasnya seperti memimpin tiga kabupaten sekaligus, pasti berat,” kata pria yang juga guru Komputer di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Surabaya ini.

Shandy memperkirakan, sudah ada lebih dari lima ribu orang yang menandatangani petisi penolakan Risma ke Jakarta. Rencananya, petisi ini akan diserahkan ke Pemkot Surabaya.

“Kami belum dapat konfirmasi dari pihak Pemkot. Masih kami komunikasikan kapan,” katanya.

Sebelumnya, Achmad Muhibbin Zuhri Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Surabaya mengatakan Risma adalah pemimpin yang telah mendapat kepercayaan warga Surabaya untuk melakukan pembangunan yang lebih baik.

“Tapi kalau ada warga kota lain, yang meminta memimpin kotanya, kami sangat appreciate. Berarti kita (warga Surabaya,red) punya pemimpin yang baik,” ujarnya di Uinsa, Sabtu (6/8/2016).

Muhibbin mengatakan, warga Surabaya harus memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Dia mengatakan, mungkin ada kepentingan yang lebih besar di Jakarta maupun nasional sehingga membutuhkan Risma.

“Mungkin untuk kepentingan itu, butuh sentuhan ketegasan dan tangan dingin orang Surabaya. Ya kita harus mendukung. Dengan catatan, Bu Risma dan partai yang mengusung, menghendaki. Karena kita tidak bisa memaksa juga,” ujarnya.

Kalau memang itu terjadi, Muhibbin mengimbau agar masyarakat Surabaya berbesar hati. Dia yakin, masyarakat kelas menengah perkotaan di Surabaya sudah tumbuh, yang terpelajar sudah banyak.

“Sehingga tidak bergantung pada satu orang saja. Tapi tergantung pada mekanisme yang baik,” katanya.

Dukungan agar Risma maju ke DKI Jakarta juga datang dari Arzetti Bilbina Anggota DPR RI fraksi PKB dari dapil Sidoarjo dan Surabaya.

“Saya sebagai perwakilan dari Sidoarjo dan Surabaya mendengar itu ada rasa sedih sekaligus bangga. Berarti pemimpin kita dibutuhkan di pusat,” katanya.

Dia mengaku mendukung Risma untuk ke Jakarta, bila memang warga Surabaya juga mendukung. Dia berpendapat, Risma sangat pantas untuk memimpin Jakarta.

“InsyaAllah, InsyaAllah. Karena jakarta sebagai pusat, ya, contoh dari kota-kota, provinsi dan daerah lainnya, sangat membutuhkan sosok pemimpin seperti beliau,” ujarnya.

Mengenai pertemuan DPD PDI Perjuangan dengan PKB di Jakarta beberapa waktu lalu, dia mengatakan saat ini masih dalam tahap pembahasan.

“Saya belum bisa menyatakan sekarang, karena belum ada deklarasi pastinya,” ujarnya.(den)

Teks Foto:
– Achmad Muhibbin Zuhri Ketua PCNU Surabaya usai deklarasi Laskar Anti Narkoba, Sabtu (6/8/2016).
– Arzetti Bilbina Anggota DPR RI Fraksi PKB saat menghadiri deklarasi Laskar Anti Narkoba, Sabtu (6/8/2016).
Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs