Minggu, 24 November 2024

Akrabnya Warga Tenggilis Mulyo, dari Gantangan Burung Sampai Safety Riding

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Warga Tenggilis Mulyo saat gantangan burung di Balai RW 06, setiap Minggu siang. Foto: Achmad Rofii untuk suarasurabaya.net

Sukir, warga Tenggilis Mulyo, RT 05, RW 06, Kelurahan Tenggilis Mejoyo mengaku sudah memikirkan banyak rencana untuk menyosialisasikan safety riding ke warga kampung.

“Saya memang baru sekali sosialisasi, itu pun ke Ibu-ibu PKK. Tapi banyak kegiatan yang bisa saya pakai untuk sosialisasi,” katanya kepada suarasurabaya.net, Selasa (9/8/2016).

Sebab, kampungnya saat ini juga sedang bersiap menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. Baik di tingkat RT, maupun RW, sudah mulai menyiapkan kegiatan-kegiatan seputar itu.

Saat menyosialisasikan ke Ibu-ibu PKK, Sukir mengaku mengenalkan safety riding secara teori. Terutama, bagaimana cara menaiki kendaraan yang benar.

Sukir menganggap, materi tentang posisi tubuh saat akan naik kendaraan, yang dia dapat di Honda Learning Center, Sedati, beberapa waktu lalu, adalah hal yang jarang diketahui orang lain.

“Ya agak rame juga pas saya sampaikan gimana posisi yang betul. Sempat diketawain. Ada yang nyeletuk, walah pak, pak, numpak sepeda yo di-stater, budhal,” katanya.

Sukir tidak menyerah. Sebagai agen Honda Safety Riding Kelana Kampoeng Suroboyo 2016, dia akan mengenalkan keamanan berkendara saat malam tasyakuran 17 Agustus.

Tidak hanya itu, dia juga berencana memasukkan materi dalam kegiatan kampung seperti jalan sehat. “Rencananya, saya pengen bikin di tingkat RW, jalan sehat, yang diikuti warga satu RW sekaligus,” ujarnya.

Sukir mengaku termotivasi karena di kampungnya, masih banyak anak-anak umur sekolah dasar yang sudah naik sepeda motor sendiri.

Tidak jarang juga, baik anak-anak itu, maupun warga lainnya, yang enggan memperhatikan keselamatan berkendara saat di jalan raya Tenggilis Mejoyo.

“Malas putar balik, biasanya warga itu ngelawan arus. Ini kan bahaya, nanti saya pikirkan bagaimana cara mengingatkan mereka,” ujarnya.

Uniknya, warga Tenggilis Mulyo, RW 06, Kelurahan Tenggilis Mejoyo, memiliki banyak kegiatan. Balai RW 06 hampir setiap minggu menjadi tempat berbagai acara warga.

Warga, terutama Ibu-ibu, setiap hari Selasa petang menggelar senam bersama di Balai RW. Senam juga diadakan di hari Minggu pagi.

“Nah, siangnya, Balai RW dipakai untuk gantangan burung. Warga di sini banyak yang hobi burung,” kata Achmad Rofii warga Tenggilis Mejoyo, RT 02, RW 06.

Rofii juga seorang agen Honda Safety Riding Kelana Kampoeng Suroboyo, seperti Sukir. Dia mengakui, keakraban warga di kampungnya terus terjaga.

“Kebetulan saya Ketua Karang Tarunanya, kami sering mengadakan pertemuan di Balai RW. Gantangan burung sudah jadi kebiasaan di hari Minggu. Itu mulai satu setengah tahunan lalu,” ujarnya.

Rofii juga yang menjadi ketua penyelenggara latihan bersama (latber) burung kicau di kampung itu. Menurutnya, akan cukup mudah menyosialisasikan safety riding di kampungnya.

Sebagai Ketua Kartar, dia juga yang menegur remaja di kampung itu kalau ada yang kebut-kebutan. “Kalau anak SD yang naik motor, yang mesti diingatkan ya orangtuanya,” katanya.

Hanya saja, Rofii yang juga mengikuti training di Honda Learning Center mengakui, dia sudah agak lupa materi safety riding yang diajarkan saat praktik lapangan.

“Makanya sebenarnya saya butuh materi tertulisnya biar mudah sosialisasinya. Ya maklum, pas praktik kemarin kan tidak dicatat,” katanya lalu tertawa.(den/ipg)

Teks Foto:
1. Warga Tenggilis Mulyo terbiasa bersosialisasi dalam banyak kegiatan. Salah satunya menggelar liwetan (syukuran) setiap bulan.
2. Keakraban warga tampak saat menggelar syukuran dan makan bersama.
Foto: Achmad Rofii untuk suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs