Penulis Wina Bojonegoro menghadirkan karyanya berjudul Mozaik Kota Kenangan menandai perjalanan karir menulisnya di tahun ke 28 dengan sebuah acara launching, Rabu (10/8/2016) malam di aula IFI Surabaya.
Buku berisi kompilasi 17 cerita pendek ini jadi semakin menarik lantaran diselingi dengan sejumlah sketsa bermedia tinta China karya BG Fabiola Nathasa perupa sekaligus dosen di La Salle College Surabaya. Secara khusus sketsa fabiola juga dipamerkan saat launch Mozaik Kota Kenangan.
Di saat kehidupan sastra di tanah air mengalami keterpurukan, Wina Bojonegoro bertahan untuk tetap menghidupkan sastra dengan caranya. Melalui berbagai media yang mungkin, Wina mengajak para sahabatnya untuk dapat menikmati sastra dengan cara berbeda.
Misalnya, cerita pendek yang diapresiasikan ke dalam sketsa, dirupakan lagu, dirupakan tarian dan dirupakan musik dan lisan.
Dipandu VikaWisnu, launching Mozaik Kota Kenangan karya Wina Bojonegoro, Rabu (10/8/2016) menampilkan poet musicians Fileski sebagai pembuka dengan musikalisasi cerpennya. Lalu musik cerpen juga ditampilkan Vembriona Edy, musisi anggota Best Friend Project.
“Yang paling membahagiakan saya ya kehadiran Prof Budi Darma, beliau guru saya dalam menulis. Karena itu buku saya ini resmi saya luncurkan dengan menyerahkannya pada beliau dan pihak IFI,” tegas Wina Bojonegoro.
Bersastra adalah cara Wina untuk tetap bertahan hidup, dalam usia yang tidak muda lagi. Tapi aktivitas menulisnya tak terbendung. Wina bahkan tengah menyiapkan tiga novel untuk diterbitkan 2016 dan 2017 nanti.
Selain mengurus projectnya sendiri, Wina masih sempat mengajak kawan-kawannya menulis serial Hidup Ini Indah, Beib (HIIB) dalam berbagai tema. Selain itu Wina juga tengah menyiapkan sebuah buku panduan bisnis pariwisata.(tok)