Rabu, 27 November 2024

Prihatin Begal, Aplikasi Partmaps Diciptakan Tim Mahasiswa ITS Surabaya

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Tim pembuat aplikasi anti begal saat diterima Rektor ITS Surabaya. Foto: humas ITS Surabaya.

Prihatin keberadaan aksi kriminal begal, Alvin Rahman Kautsar bersama empat rekannya sesama mahasiswa ITS Surabaya, membuat aplikasi Partmaps. Sebuah aplikasi yang konon anti begal.

Partmaps adalah aplikasi berbasis smartphone android yang dibuat untuk memudahkan penggunanya saling memantau keberadaan satu sama lain. Terdapat dua fitur utama dalam Partmaps, yakni peta digital dan threat button.

Dengan peta digital, pengguna dapat mengetahui titik lokasi teman-temannya sesama pengguna Partmaps yang tergabung dalam satu grup. Threat button digunakan untuk mengirim notifikasi ancaman secara cepat ke semua teman grup dengan menekan tombol volume pada smartphone.

Semua anggota grup berhak mengonfirmasi kebersediaan mereka untuk datang menolong atau tidak. “Pengirim notifikasi bahaya juga akan tahu siapa saja yang akan datang menolongnya,” jelas Alvin. Jika keadaan dirasa aman pengirim notifikasi, maka ia akan menekan tombol aman untuk mengabarkannya.

Aplikasi Partmaps, dipastikan akan memberikan kemudahan penggunanya memberikan kabar saat kondisinya dalam bahaya. “Daripada kirim SMS atau chat, lebih mudah dengan sekali tekan tombol volume,” tegas Alvin.

Alvin bersama Achmad Affandi, Stezar Priansya, Noptrina Puspitasari, dan Shaqilla Az Zahra, tertarik membuat aplikasi ini berdasarkan fakta data kasus pembegalan dari Polda Metrojaya. Sekurangnya 80 kasus begal terjadi di wilayah Jabodetabek per Januari 2015.

Karya inovatif ini pun akhirnya lolos mendapat pendanaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) dan membawa mereka pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-29 di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang masih berlangsung hingga saat ini.

Dan diluar dugaan, aplikasi Partmaps ternyata juga mengakomodasi kasus lain, yakni kecelakaan dan ban bocor. Masing-masing kasus memiliki bobot yang berbeda.

“Jadi kebutuhan jumlah penolong akan disesuaikan dengan kasus yang dialami pengguna aplikasi Partmaps ini,” tambah Alvin yang jug abertindak sebagai ketua tim.

Partmaps yang berasal dari kata partners dan map ini memang belum secara resmi dirilis bebas. Alvin dan tim menargetkan bisa menggandeng pihak pemerintah dan kepolisian untuk mendukung aplikasi Partmaps ini.

Sehingga orang-orang dapat dengan mudah menolong sesama dengan nyata. “Tidak hanya share dan like seperti yang sekarang terjadi,” tutup Alvin.(tok)

Berita Terkait

Surabaya
Rabu, 27 November 2024
36o
Kurs