Terkait wacana Full Day School yang diluncurkan Muhajir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, seluruh sekolah Muhammadiyah Se-Surabaya dikumpulkan di Gedung Dakwah Muhamadiyah Surabaya, Jalan Sutorejo, Kamis (11/8/2016).
Mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, totalnya 56 tempat pendidikan. Para Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya yang dikumpulkan itu, dikenalkan mengenai pemahaman dari arti Full Day School (FDS).
Mahsun Jayadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya menilai, kalau FDS ini terburu disalah artikan dalam bahasa di tengah masyarakat serta wali murid. Pemahaman yang beredar kalau FDS itu pendidikannya dilaksanakan sehari penuh.
Padahal, kata Mahsun Jayadi, FDS itu diterapkan di dunia pendidikan Muhammadiyah mulai tingkat SD hingga SMA. Namun, namanya bukanlah FDS, melainkan pendidikan separuh waktu dan ekstrakurikuler.
“Artinya, siswanya itu tetap belajar seperti waktu biasanya dari pagi hingga siang. Kemudian, siang hingga sore itu diisi ekstrakurikuler sesuai dengan kemampuan dan keinginan siswa yang belajar,” kata Mahsun Jayadi, Kamis (11/8/2016).
Menurut dia, penerapan pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah seperti itu untuk membentuk karakter anak sejak dini.
“Makanya, saat dijelaskan semua pada guru ataupun perwakilan dari sekolah yang diundang. Mereka baru tahu dan mengerti, kalau yang dikatakan pak Menteri ternyata sudah diterapkan. Semoga, tidak disalah artikan mengenai Full Day School” ujarnya. (bry/tit/rst)