Sabtu, 23 November 2024

Tetenger Balai Pemuda Dirobohkan, Seniman Surabaya Kecewa

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ilham J Badai seniman merespon pembongkaran tetenger di kompleks Balai Pemuda, Kamis (11/8/2016) tengah malam. Foto: Istimewa

Mesin backhoe menderu. Dan dalam hitungan detik saja bangunan tetenger berbentuk pilar dengan cungkup kecil dibagian atasnya itu roboh. Tetenger berwarna putih dan berada di bagian tengah kolam yang sejak sekian puluh tahun menjadi penanda keberadaan Balai Pemuda, akhirnya roboh.

“Kami memang tidak tahu untuk apa pembongkaran dilakukan. Yang kami dengar akan dibangun area parkir atau apalaah. Tapi apakah harus membongkar dan merobohkan tetenger itu?? Padahal tetenger itu bagian dari Balai Pemuda itu,” ujar Luhur Kayungga, seniman.

Berdaar buku sejarah, Balai Pemuda atau dalam bahasa Belanda dikenal sebagai De Simpangsche Societeit adalah sebuah komplek gedung yang dibangun pemerintah kolonial Belanda di atas tanah pribumi (Surabaya).

Tempat itu konon digunakan oleh para penjajah Belanda untuk tempat pesta dan dansa-dansa. Yang paling mengejutkan tertulis dalam sejarah bahwa tempat pesta itu punya aturan keras dan rasialis. Anjing & Pribumi Dilarang Masuk!!!.

Kalau kemudian tetenger itu dihilangkan, dengan cara dirobohkan seperti itu, menurut Luhur itu akan menghilangkan bukti-bukti perjalanan sejarah Balai Pemuda yang kental dengan nuansa penjajahan tersebut. “Generasi muda pastinya kehilangan bukti-bukti kejamnya penjajahan Kolonial itu,” kata Luhur.

Pembongkaran tetenger yang dilakukan pada Kamis (11/8/2016) siang itu memang luput dari pantauan banyak orang. Termasuk para seniman Surabaya yang biasa mangkal dan berkumpul disekitaran Balai Pemuda. Setelah backhoe bekerja, dan tetenger dirobohkan, pekerja langsung meninggalkan lokasi.

Ilham J. Baday yang juga seniman Surabaya, sesaat setelah menyaksikan sisa-sisa robohnya tetenger di kompleks Balai Pemuda itu langsung merespon dengan menggelar happening art pada malam itu juga dengan beberapa peralatan seadanya.

Menggelar kain putih lalu menyalakan beberapa lilin, Ilham membelakangi bekas bangunan tetenger dirobohkan. Bertelanjang dada tanpa pakaian, dan hanya mengenakan celana pendek, Ilham membuat gerakan-gerakan merespon robohnya tetenger tersebut.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs