Sabtu, 23 November 2024
Olimpiade 2016

Kejadian Langka, Dua Perenang Berbagi Emas

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Simone Manuel dan Penny Oleksiak. Foto: olympics.cbc.ca

Penny Oleksiak perenang remaja asal Kanada dan Simone Manuel dari Amerika Serikat menyentuh dinding kolam renang secara bersamaan untuk finis dengan catatan waktu sama pada final 100 meter gaya bebas putri sehingga keduanya sama-sama dikalungi medali emas Olimpiade Rio de Janeiro, Kamis (11/8/2016) malam waktu setempat.

Kedua perenang yang masing-masing berumur 16 dan 20 tahun serta pendatang baru di kolam renang, finis dengan catatan waktu 52,70 detik, sedangkan Sarah Sjostrom, perenang Swedia yang juga pemegang rekor Olimpiade nomor ini, mendapatkan medali perunggu dengan catatan waktu 52,99 detik.

“Saya kira ini adalah kejutan besar untuk semua orang di final. Semua orang mesti menyaksikan hasil ini beberapa kali sebelum mereka menyadari apa yang telah terjadi, ini adalah kejutan paling besar dalam kompetisi ini,” kata Sjostrom, seperti dikutip Antara.

Ini kali kedua perlombaan 100 meter gaya bebas putri harus berakhir seperti itu setelah pada Olimpiade 1984 di Los Angeles juga terjadi hal serupa antara Nancy Hogshead dan Carrie Steinseifer dua perenang AS yang sama-sama mencatat waktu 55,92 detik.

Ini juga emas ganda pertama dalam renang Olimpiade yang terjadi setelah sistem perhitungan waktu renang dikurangi dari ribuan per detik menjadi ratusan per detik menyusul catatan waktu nyaris sama pada nomor gaya ganti 400 meter perseorangan putra pada Olimpiade 1972. Saat itu, emas akhirnya diberikan kepada perenang Swedia Gunnar Larsson, sedangkan perak untuk Tim McKee perenang AS.

Pada Olimpiade 2000 di Sydney, catatan waktu sama 21,98 detik dibukukan oleh Anthony Ervin dari AS dan rekan senegaranya Gary Hall Jr yang kemudian keduanya sama-sama dikalungi medali emas 50 meter gaya bebas putra.

“Luar biasa bisa sama-sama mendapatkan emas. Saya tak mengira saya menang. Dia lebih pantas menang ketimbang saya,” kata Oleksiak, yang menjadi atlet pertama yang lahir pada abad 21 yang meraih emas Olimpiade pada nomor perseorangan. “Saya baru 16 tahun, jadi gila banget bisa merebut medali emas pada Olimpiade pertama Anda.”

Oleksiak start pada lintasan ketujuh, sehingga bukan favorit menang, namun menggenjot diri pada 50 meter terakhir dan semakin kencang pada 15 meter terakhir.

Oleksiak kini sudah mengoleksi empat medali dari Olimpiade Rio yang adalah koleksi medali paling banyak yang bisa dicapai atlet Kanada setelah meraih perunggu pada estafet 4×100 gaya bebas, perak pada 100 meter gaya bebas, dan perunggu pada estafet 4×200 gaya bebas.

Manuel juga mendapatkan emas pertamanya pada Olimpiade dan pencapaian ini menjadi istimewa karena dia adalah perenang kulit hitam Amerika Serikat.

“Medali emas ini bukan hanya untuk saya, namun juga untuk para atlet Afrika-Amerika sebelum saya yang telah menjadi inspirasi dan mentor saya,” kata dia.

Namun ada juga yang kecewa pada nomor ini, yakni Campbell bersaudara dari Australia di mana Bronte sang juara dunia nomor ini finis pada urutan empat dan Cate si pemegang rekor dunia finis pada urutan enam. Sedangkan juara bertahan nomor ini pada Olimpiade London, Ranomi Kromowidjojo yang berasal dari Belanda, finis kelima, demikian Reuters.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs