Senin, 25 November 2024

Idul Adha, Peternak Lumajang Siap Suplai Sapi dan Kambing ke Daerah

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Menjelang Hari Raya Idul Adha peternak Lumajang siap memenuhi permintaan sapi dan kambing dari berbagai daerah maupun lokal.

drh Gatot Subiyantoro Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (13/8/2016), mengatakan, saat ini peternak mulai mempersiapkan komoditinya dengan menggenjot pembesaran. Caranya dengan memberikan pakan berkualitas dan menjaga kesehatan hewan ternaknya agar layak untuk digunakan sebagai hewan kurban.

“Bahkan di tingkat pedagang saat ini juga mulai melakukan pembesaran ternak. Mereka mengumpulkan (membeli, red) ternak baik sapi maupun kambing dari para peternak yang terutama jauh dari pasar. Ternak-ternak ini dikumpulkan lalu dipelihara untuk pembesaran sampai siap dijual untuk kebutuhan masyarakat berkurban menjelang peringatan Idul Adha mendatang,” katanya.

Dalam tahapan ini, menurut Gatot Subiyantoro, Dinas Peternakan memberikan stimulus agar peternak maupun pedagang bisa mengoptimalkan komoditi ternaknya menjelang peringatan Idul Adha.

“Yakni dengan memberikan sosialisasi pencegahan penyakit dan cara pemberian pakan yang baik, sehingga pada waktunya menodorong optimalisasi hewan ternak kurban untuk dipotong,” ujarnya.

Untuk kebutuhan hewan kurban, peternak Lumajang tahun lalu telah memenuhi permintaan cukup banyak dengan dikirim ke berbagai daerah. Terutama ke Jakarta, Bekasi, Bandung. Semarang, Surabaya, bahkan ke Kalimantan dan Sumatera.

Tahun lalu, permintaan hewan kurban yang dipenuhi peternak Lumajang, diantaranya sapi sebanyak 9 ribu ekor dan kambing 17 ribu ekor yang telah dibawa keluar daerah. Sedangkan untuk kebutuhan lokal, sapi sebanyak 3.500 ribu ekor dan kambing 11.000 ekor.

Sehingga total penjualan hewan ternak yang telah dipenuhi baik untuk kebutuhan lokaal maupun ke luar daerah mencapai 30.500 ekor sapi dan kambing. “Sedangkan untuk tahun ini, ditargetkan terjadi peningkatan karena kesejahteraan masyarakat juga lebih meningkat sehingga keinginan berkurban tinggi. Dan target kenaikannya 10 persen,” katanya.

Sementara itu untuk harga komoditinya, Gatot Subiyantoro mengungkapkan, saat ini relatif masih menguntungkan karena kebutuhan hewan kurban adalah ternak hidup yang masih fresh dan berkualitas. Sehingga kebutuhan dan harga hewan kurban tidak terpengaruh dengan masuknya ternak sapi impor.

Harga komoditi sapi relatif stabil di kisaran Rp. 15 juta sampai Rp. 25 juta perekornya. Untuk ternak domba menurun antara Rp. 900 ribu sampai Rp. 1,5 juta karena faktor permintaan yang berkurang. Sebab, masyarakat beralih ke kambing yang lebih berkualitas.

“Untuk kambing, harganya di kisaran Rp. 1,2 juta sampai Rp. 2,5 juta. Harga komoditi ternak ini menyesuaikan besar kecilnya dan relatif sama baik untuk penjualan di luar daerah maupun di tingkat lokal,” ujarnya.

Sementara untuk kambing jenis etawa, diungkapkannya, juga bisa dipergunakan sebagai hewan kurban. Apalagi saat ini masyarakat juga selektif karena ingin menyembelih kambing berkualitas.

“Hanya saja, khusus untuk kambing jenis etawa tidak banyak digunakan sebagai hewan kurban karena harga komoditinya yang sangat mahal. Hanya khusus orang-orang tertentu saja,” ujarnya.

Gatot Subiyantoro menambahkan, untuk penjualan ternak guna keperluan Hari Raya Idul Adha juga disyaratkan berjneis kelamin jantan, diluar induk betina produktif yang berpotensi mengganggu proses pembibitan.

“Hal ini untuk menjaga populasi ternak yang saat ini terus dikembangkan. Dimana untuk sapi total populasinya terdata mencapai 184 ribu ekor, kambing 99 ribu ekor dan domba 88 ribu ekor,” katanya.

Dalam peringatan Hari Raya Idul Adha mendatang, Dinas Peternakan juga akan melakukan pemantauan dengan membentuk tim yang akan turun langsung melakukan kesehatan hewan baik di lapak penjualan ternak maupun langsung di tempat penyembelihan kurban. (her/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs