Sabtu, 30 November 2024

Karakter Peredaran Narkoba di Surabaya Eceran, Tapi Lebih Berbahaya

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Ilustrasi. Barang bukti narkoba jenis sabu-sabu. Foto: Abidin / Dok suarasurabaya.net

AKBP Donny Adityawarman Kasatnarkoba Polrestabes Surabaya mengatakan, peredaran narkotika di Kota Surabaya berbeda karakternya dengan peredaran narkotika di Jakarta. Peredaran narkoba di Jakarta cenderung berani dalam jumlah besar, tapi di Surabaya cenderung eceran.

Namun, peredaran narkoba dengan eceran ini lebih berbahaya dibanding dengan jumlah besar. Sebab, penjualan narkoba dengan cara diecer justru bisa menyentuh lapisan masyarakat paling bawah.

“Justru dengan peredaran eceran, justru bisa sampai ke lapisan masyarakat paling bawah. Bahkan, melibatkan anak-anak, ini lebih berbahaya,” katanya, Senin (15/8/2016).

Menurut Donny, di Jakarta dalam satu kali tangkap bandar bisa mendapatkan barang bukti kiloan gram. Karena memang, di Jakarta banyak tempat hiburan besar-besar dan banyak orang dari berbagai wilayah ada di sana.

“Kalau di Surabaya, tempat hiburan tidak banyak. Sehingga, jarang sekali para bandar narkoba besar main di sini,” katanya.

Tapi, kata Donny peredaran eceran di Surabaya ini justru menyulitkan petugas melacaknya. Apalagi dalam peredarannya sudah melibatkan anak-anak sebagai kurirnya.

“Masalah ini perlu gerakan bersama. Mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat hingga aparat harus bersatu. Jika ada peredaran narkoba di lingkungannya segera laporkan,” ujarnya.

Sekadar diketahui, belum genap setahun mulai Januari hingga Juli 2016 Satnarkoba Polrestabes Surabaya telah mengungkap 502 kasus narkotika dengan barang bukti yang diamankan seberat 1,6 kilogram. Total tersangka yang diamankan sebanyak 641 orang dan lima di antaranya masih berusia anak-anak. (bid/ipg)

Surabaya
Sabtu, 30 November 2024
26o
Kurs