Ada yang unik di malam wellcome dinner untuk peserta Surabaya Cross Culture Festival 2016, di Balai Kota Surabaya, Senin (15/8/2016).
Seniman dari tiga negara berkolaborasi menarikan sebuah tarian yang menggambarkan suka cita dalam hidup.
Tari ini dinamai Lets Joy. Awalnya, dua penari laki-laki Busan, Korea Selatan, naik panggung menyuguhkan gerakan tari gemulai diiringi musik beat lambat.
Gerakan ini cenderung menimbulkan kesan lucu. Musik semakin cepat, beberapa penari bule pun naik ke atas panggung bersama beberapa penari perempuan Seoul dan Kalimantan Utara (Kalut).
Mereka membawa koper besar yang menjadi peraga tarian, melambangkan perjalanan yang menyenangkan. Mungkin melambangkan perjalanan ke Surabaya.
Para penari bule asal Rumania ini tampak sedikit kesulitan mengikuti gerakan para penari Busan dan Kalut. Tapi mereka tetap tampak enjoy.
Para undangan tampak tertawa dengan gerakan-gerakan mereka yang semakin lucu. Ada juga gerakan meraung-raung, memukul lantai panggung.
Mungkin melambangkan bagaimana sedihnya mereka ketika akan meninggalkan Surabaya nanti. Lalu, tiba-tiba saja, musik berubah.
Lagu “Ga Mau Pulang” yang dipopulerkan oleh Julia Perez mengiringi mereka menari. Suasana pun kembali ceria. Penonton tertawa. Sebab gerakan para penari semakin tidak beraturan.
Mereka menari sesuka hati. Beberapa penari sempat turun panggung untuk menyapa hadirin yang duduk di atas meja dengan gerakan gemulainya.
Lets Joy adalah tarian kolaborasi seniman dari Busan, Kalimantan Utara dan Rumania. Mereka mampu menyegarkan suasana di Balai Kota.
Perlu diketahui, Surabaya Cross Culture Festival 2016 ini diikuti oleh 158 seniman dari sembilan negara. Juga 178 seniman dalam negeri dari berbagai daerah.(den/ipg)