Banjir susulan diprediksi masih akan menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Trenggalek. Tingginya curah hujan menjadi penyebab utama kawasan di pesisir selatan Jawa Timur itu.
“Curah hujan hingga akhir Agustus masih mencapai 0-200 milimeter dan berpotensi masih ada banjir susulan,” kata Sudharmawan, pada suarasurabaya.net, Kamis (18/8/2016).
Menurut dia, curah hujan tinggi juga tak hanya berpotensi turun di Trenggalek melainkan juga daerah sekitar mulai dari Pacitan, Ponorogo, dan Tulungagung.
Terkait potensi banjir susulan, BPPB Trenggalek juga telah diminta untuk mengaktifkan early waring system sehingga bisa memberikan bantuan dengan cepat.
Sementara itu dari data yang dimiliki BPBD Jawa Timur, selama dua hari, banjir telah merendam sebanyak 4991 rumah di Trenggalek. Banjir parah pertama terjadi pada Selasa (15/8/2016) dimana beberapa desa di Kecamatan Munjungan, Trenggalek tergenang banjir. Saat itu banjir setidaknya meredam sebanyak 935 rumah.
Banjir lebih para juga terjadi sehari kemudian atau tepat pada peringatan HUT Kemerdekaan 17 Agustus kemarin dimana banjir menyebabkan Sungai Tawing meluap sehingga merendam 11 Desa di Dua Kecamatan yaitu Munjungan dan Gandusari terendam air.
Selain itu, banjir juga merendam dan merusak lahan pertanian seluas 48 hektar. Beberapa hewan ternak warga juga dilaporkan hilang dan mati akibat banjir yang terjadi selama dua hari. (fik/ipg)