Pengetahuan terkait Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ternyata sangat dibutuhkan awak rider online atau pengojek online ditengah kepadatan arus lalu lintas Kota Surabaya yang terus berkembang dan maju.
Itu terlihat dari antusiasme peserta Edukasi P3K Awam yang digelar RKZ Surabaya, Sabtu (20/8/2016) yang mengundang seratusan awak Gojek dan Caktrans yang beroperasional di Kota Surabaya.
Melalui penjelasan yang cukup mudah dipahami dan dengan praktik yang dilakukan secara langsung oleh tim medis RKZ Surabaya, kegiatan di pendopo Susteran RKZ Surabaya berlangsung sekitar 3 jam lebih.
Peserta mendapat pemahaman sekaligus pengetahuan bagaimana mengatasi atau menanggulangi korban kecelakaan di jalan. Sebelum dilarikan menuju instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit terdekat.
“Yang penting dalam penanganan korban kecelakan di jalan, penolong harus tetap tenang. Kemudian melakukan pertolongan atau bantuan untuk korban kecelakaan. Ini berperan penting bagi pertolongan korban,” kata tim medis.
Lalu dipraktikkan bagaimana jika korban mengalami luka pada tangan, misalnya besi tertancap bagian tangan. Maka penolong harus mencoba memberikan pertolongan bagi korban dengan tetap memperhatikan bagian tubuh yang mengalami gangguan.
“Besi yang tertancap tangan tak perlu dicabut. Tapi upayakan langsung membawa korban ke rumah sakit untuk penanganan selanjutnya. Untu pertolongan pertama lakukan upaya agar darah tidak keluar deras, dengan menutup luka sembari ditekan,” ujar Koko satu diantara tim medis.
Untuk itu dibutuhkan ketenangan penolong ketika memberikan bantuan pertolongan pada korban kecelakaan. “Kalau tidak tenang, korbannya pasti juga akan ikutan tidak tenang. Ini berbahaya,” lanjut Koko.
Edukasi P3K Awam yang digelar kali ini merupakan rangkaian kegiatan rutin yang digelar setiap tahun dengan sasaran atau peserta yang berbeda-beda dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun ini kami ajak awak angkutan sepeda motor online. Tahun lalu kami undang tukang becak. Program ini terus kami lakukan setiap tahun dengan peserta berbeda. Dari edukasi seperti ini kami berharap masyarakat mengetahui bagaimana melakukan pertolongan pada kecelakaan,” kata dr. Agung Hospital relation RKZ Surabaya pada suarasurabaya.net.(tok/ipg)