Senin, 25 November 2024

Pertamina Tegaskan Solar di Jatim Aman, Tinggal Mengontrol Agar Tepat Sasaran

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Antrean pengisian solar di SPBU kawasan Margomulyo Surabaya, Kamis (14/11/2019) pagi. Foto: Idris Purwanto via whatsapp SS

Rustam Aji Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina MOR V mengatakan, kondisi pasokan solar di sejumlah SPBU di Jatim normal mulai Minggu (17/11/2019) kemarin. Sebab, pertamina telah men-suplay 20 persen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Dari Pertamina sejak hari Jumat, Sabtu Minggu kemarin, tim turun ke lapangan. Minggu kemarin sudah mulai terurai. Setiap SPBU mulai diatur jenis-jenisnya. Barangnya ada, tinggal kami mohon juga dibantu mengawasi penyaluran agar tepat sasaran,” kata Rustam kepada suarasurabaya.net, Senin (18/11/2019).

Rustam menjelaskan, di Surabaya sendiri pada Jumat (15/11/2019) kemarin dipasok 10 persen dan Sabtu (16/11/2019) ditambah 13 persen.

“Hari minggu kemudian normal, maka tidak ditambahin lagi karena nanti dimanfaatkan spekulan,” katanya.

Rustam mengatakan, secara keselurahan di Jatim Total penambahan pasokan rata-rata 20 persen. Di Surabaya penambahan solar dipasok di 11 SPBU termasuk di daerah utara.

Rustam mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemprov Jatim dan Kepolisian untuk mengontrol pasokan solar hingga tepat sasaran.

“Sekarang tinggal mengawasi penggunaan agar tepat sasaran. Karena yang dibolehkan solar ini untuk industri rumah tangga, usaha mikro, pertanian, perikanan, transportasi, dan pelayanan umum. Untuk Kendaraan pertambangan, industri, dan plat merah tidak boleh,” ujarnya

Rustam juga mengimbau agar perilaku pemilik kendaraan pribadi mobil yang sudah bermesin turbo agar tidak pakai solar subsidi, atau sebaiknya pakai Pertamina Dex.

Dia mensinyalir kelangkaan solar ini akibat peningkatan permintaan kebutuhan. Dari data Pertamina, di Semester 1 bulan Januari-Juni hanya 175 ribu kiloliter perbulan, kecuali bulan Mei jelang Lebaran sedikit naik.

Peningkatan permintaan yang signifikan terjadi mulai bulan Agustus, September, dan Oktober, peningkatannya sampai 40 persen. Sampai 215 ribu kiloliter perbulan.

“Bahkan di Oktober saja sudah tembus 244 ribu kiloliter. Sempat ada antrean di Madura, ada info pembatasan, dan ada info mau naik harga, maka terjadi panic buying pada berebut,” katanya.

Menurut Rustam, rencana pembatasan memang sempat terjadi saat ada surat edaran dari pusat pada bulan September, tapi di awal Oktober sudah dianulir. “Memang sempet ada rencana pembatasan bulan September dan awal Oktober sudah dianulir, tapi tidak tahu kok info itu beredar lagi,” katanya.

Rustam menegaskan, PT Pertamina sampai 31 Desember tetap berkomitmen menyalurkan solar sesuai kebutuhan. Pihaknya juga akan koordinasi dengan Pemprov dan Kepolisian agar distribusinya tepat sasaran.

“Kami juga minta pendengar Radio SS juga ikut mengontrol kalau ada SPBU yang melayani pembelian dalam drum dan tidak disertai surat dari Dinas terkait atau pembelian dalam jumlah tidak wajar, agar dilaporkan ke pihak berwajib,” katanya. (bid/tin/ipg)

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs