Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sore hari ini ditutup turun sebesar 13,14 poin atau 0,24 persen menjadi 5.403,99.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 3,21 poin (0,34 persen) menjadi 929,02.
Lanjar Nafi Analis Reliance Securities mengatakan bahwa Bursa Asia yang bergerak bervariasi menjelang pidato Ketua The Fed dalam simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming, berdampak negatif bagi IHSG.
“Investor cenderung berhati-hati pada hasil pidato The Fed pada akhir pekan ini,” katanya di Jakarta, Rabu (24/8/2016), seperti dilansir Antara.
Ia menambahkan bahwa IHSG tertekan sejak awal perdagangan hari ini dengan volume perdagangan yang cukup tinggi didukung oleh aksi jual investor asing. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar saham asing kembali membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp845,596 miliar pada Rabu ini.
“Sektor konsumer menjadi penekan indeks BEI,” tegasnya.
Di tempat terpisah, Yuganur Wijanarko Analis HD Capital menambahkan bahwa meski aksi jual melanda di bursa saham domestik, namun mulai relatif terbatas.
“Indeks BEI yang telah terkoreksi dalam beberapa hari terakhir ini akan mendorong pelaku pasar kembali melakukan aksi beli dan mendorong IHSG menuju level batas atas 5.460 poin sebagai level psikologis,” ucapnya.
Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 311.238 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,58 miliar lembar saham senilai Rp8,13 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 178,15 poin (0,77 persen) ke level 22.820,78, indeks Nikkei naik 99,94 poin (0,61 persen) ke level 16.597,30, dan Straits Times menguat 16,13 poin (0,57 persen) posisi 2.866,56. (ant/rid/dwi)