AKBP Putu Yuni Setiawan Kasubdit Tipiter Ditreskrimsus Polda Jawa Timur mengatakan, timnya berhasil mengamankan puluhan kilo daging hewan trenggiling dari sebuah sindikat penjualan ilegal hewan langka.
“Dagingnya itu nanti juga akan dijual oleh tersangka JH, harganya bisa mencapai sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta per kilonya,” kata AKBP Putu Yuni Setiawan, Kamis (25/8/2016).
Mahalnya harga trenggiling yang hampir mengalami kepunahan ini karena di luar negeri seperti Tiongkok dan Taiwan trenggiling bisa dijadikan pengobatan alternatif dan mampu menyembuhkan penyakit paru-paru, sesak nafas, stroke, jantung dan penyakit kulit.
Tidak hanya itu, kulitnya juga bisa digunakan untuk dijadikan bahan baku produk kosmetik, khususnya bedak.
Bahkan, juga dijadikan bahan baku narkoba seperti sabu-sabu. “Sisiknya ini yang biasa dijadikan bahan baku narkoba sabu-sabu. Karena mengandung zat aktif Tramadol HCl yang merupakan partikel pengikat zat psikotropika jenis sabu-sabu,” kata Irma Hermawati seorang pemerhati satwa, kepada suarasurabaya.net, Kamis (25/8/2016).
Irma sendiri mengaku, kalau harga sisik trenggiling sendiri paling mahal karena mencapai US 8 dollar per sisik. Padahal satu trenggiling memiliki 122 sisik.
“Penyelundupan, daging, kulit dan sisik trenggiling ini lebih banyak di Cina, Taiwan, Tiongkok. Karena, disana lebih banyak membutuhkan, digunakan pengobatan alternatif dan bahan baku kosmetik juga narkoba,” ujar dia. (bry/fik)