Sabtu, 23 November 2024
Pengakuan KBIH Arafah

Jemaah Haji Ilegal Pasuruan Tertipu Syech Filipina, Ini Kronologinya

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Nurul Huda, Pemilik KBIH Arafah (kiri) ketika mendapatkan protes dari keluarga calon haji asal Pasuruan, Foto : Taufik suarasurabaya.net

Nurul Huda, Pemilik Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Arafah mengaku tertipu dengan program haji ilegal melalui Filipina. Huda mengisahkan, keberangkatan haji ilegal ini bermula dari perkenalannya dengan seorang pria bernama Andik warga Jambi yang juga pemilik sebuah KBIH di Jakarta.

“Beberapa tahun lalu saya sempat kerjasama program umroh dengan Pak Haji Andik ini,” kata Huda ketika didatangi rombongan keluarga calon jemaah yang diajak Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Gubernur Jawa Timur. Mereka mendatangi Rumah Huda sekaligus kantor KBIH Arafah jalan Dr Soetomo, Pandaan, Kamis (25/8/2016).

Dari perkenalan itulah, Andik lantas memberikan iming-iming kepada Huda untuk ikut memberangkatkan haji khusus melalui jalur Filipina. Selain kuota haji Filipina banyak yang kosong, di Filipina ada seorang syech atau ulama karismatik yang juga rajin memberangkatkan jemaah haji dari Indonesia dan Malaysia.

“Jadi saya diyakinkan ada program haji khusus dengan seorang syech Filipina,” kata Huda.

Program ini kemudian dia sampaikan kepada para jemaah, yang selama ini sudah menitipkan uang kepadanya guna bisa berangkat haji secara cepat.

Huda mengatakan, selama belasan tahun membantu pemberangkatan jemaah haji, baru kali ini dirinya ikut memberangkatkan haji melalui jalur Filipina.

Untuk keberangkatan haji melalui Filipina ini, dirinya mengaku memungut biaya sekitar Rp150 juta. Angka ini sudah termasuk biaya yang dipatok Andik sebesar US10 ribu dollar untuk masing-masing calon haji.

Sementara itu, terkait keberangkatan para calon haji, Huda mengatakan, jika sebanyak 14 orang yang berangkat melalui KBIH Arafah berangkat dari Pasuruan pada 16 Agustus 2016 sehabis magrib.

Para jemaah ini lantas berangkat ke Jakarta dari Bandara Juanda. Di Jakarta, mereka (Jemaah Calon Haji) lantas bertemu dengan sebanyak 39 calon jemaah lain yang diberangkatkan oleh Andik.

“Dari Jakarta tidak langsung Filipina, tapi transit dulu di Malaysia,” kata Huda.
Sampai di Filipina, para jemaah ini lantas bergabung dengan jemaah lainnya, hingga total jemaah asal Indonesia yang akan berangkat dari Filipina berjumlah 177 orang.

Penahanan 177 jemaah ini, terjadi ketika para jemaah ini hendak berangkat dari bandara Filipina menuju ke Mekkah. Saat itu, para jemaah ini, melalui seorang perantara lantas mendapatkan paspor Filipina ketika mereka sudah berada di ruang tunggu bandara Filipina.

“Saat hendak masuk untuk berangkat kemudian ada pemeriksaan imigrasi, petugas bertanya dengan bahasa tagalok Filipina dan tidak bisa dijawab oleh para jemaah. Ya akhirnya mereka kemudian ditahan,” kata Huda.

Huda sendiri meyakinkan jika dirinya juga telah tertipu. Bahkan istrinya ternyata juga ikut dalam rombongan jemaah ini.

“Saya juga tertipu, istri saya sekarang juga ditahan di Filipina,” ujarnya.

Sementara dalam kesempatan ini, Gus Ipul yang juga datang ke kantor KBIH Arafah sempat mendesak Huda untuk bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya.

“Ini kan penipuan. Jadi apapun yang terjadi, KBIH ini harus ditutup. Saya sudah menelpon Kementerian Agama untuk menutup KBIH ini, karena terbukti telah menipu orang-orang yang hendak berhaji. Padahal haji itu niat mulia lah kok malah ditipu,” kata Gus Ipul.

Saat ini, pemerintah fokus untuk segera memulangkan para jemaah yang kini masih ditahan di imigrasi Filipina.

“Nanti kepulangan dari Filipina akan segera dilakukan. Bupati Pasuruan juga akan membantu untuk memulangkan hingga ke rumah masing-masing,” ujarnya. (fik/tit)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs