Senin, 25 November 2024

BNN Jatim Khawatirkan Maraknya Peredaran Pil Koplo di Kalangan Pelajar

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Brigjend Pol Amrin Remico Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional) Jawa Timur menilai, peredaran narkoba, khususnya okerbaya atau obat-obatan keras berbahaya jenis pil koplo untuk mabuk-mabukan di kalangan pelajar, sudah sedemikian mengkhawatirkan.

“Ini karena harga narkoba jenis okerbaya atau pil koplo ini sangat murah dan terjangkau dengan isi kantong mereka dan mudah didapatkan,” katanya saat ke Mapolres Lumajang didampingi AKBP Wuwuh Prihwibowo Kepala BNNK Lumajang, Jumat (26/8/2016).

Peredaran berbagai jenis pil koplo saat ini sudah sangat meresahkan, dengan bukti hasil ungkap jajaran Satuan Reskoba Polres Lumajang yang berhasil menangkap pelaku dan mengamankan 61.790 ribu butir pil koplo siap edar.

“Tentu kami mengapresiasi hasil ungkap ini. Selanjutnya, kami juga akan dukung upaya berikutnya guna motong jalur peredarannya,” katanya.

Kantong-kantong peredaran paling rawan, didominasi di kota-kota besar, seperti Surabaya, Malang dan lainnya. Namun tidak menutup kemungkinan di kota kecil juga marak beredar, seperti di Madura dan Lumajang ini.

Amrin menyebutkan, dilakukan dengan cara pembelian langsung. Bisa melalui rumah obat, apotek dan produsen lainnya. Termasuk pembelian secara legal namun disalah-gunakan dengan resep dokter.

Modusnya, pelakunya biasanya mengeluh karena sakit tertentu dan meminta diresepkan obat atau pil koplo tersebut. Setelah itu, ia kemudian pindah ke dokter lainya lagi.

“Indikasi kami memang demikian, dan kami masih melakukan pemantauan. Bukti kongkritnya saja ungkap di Polres Lumajang ini, darimana tersangkanya mendapatkan 61.790 butir pil koplo sekaligus kalau tidak dipasok dari jalur-jalur itu. Kami sangat khawatir, kalau pil ini dikonsumsi pelajar, berapa banyak jumlahnya,” bebernya.

Kekhawatiran maraknya peredaran dan penyalahgunaan pil koplo di kalangan pelajar ini, lanjutnya, menjadi perhatian serius BNNP Jatim. Untuk itu, pihaknya gencar melakukan sosialisasi kepada pelajar di berbagai momentum. Ini penting dilakukan, untuk mengingatkan mereka.

“Program kami tidak hanya pencegahan saja, namun juga assesment bagi penggunanya. Karena jangan sampai, mereka nantinya naik kelas. Dari pengguna pil koplo, naik menjadi pengguna narkoba,” ujarnya.

Melalui sosialisasi ini, ia mengaku optimis bisa mengantisipasi penyalahgunaan narkoba. Apalagi, di sekolah saat ini sudah dicoba dimasukkan kurikulum anti narkoba terintegrasi.

“Selain itu, sekolah juga telah membentuk Satgas Anti Narkoba untuk sama-sama memantau dan mengingatkan di lingkungannya terkait bahaya narkoba itu,” katanya.

Terkait jalur masuk peredaran narkoba di Jawa Timur, ia juga menyebutkan jika Bandara masih menjadi jalur yang paling rawan dengan TKI sebagai kurirnya. Selain dari pelabuhan, jalur darat hingga pengiriman paket.

“Semuanya tetap kita pantau. Pelakunya juga banyak yang kita tangkap dan banyak yang masuk lagi. Termasuk pelaku-pelaku yang ada di Madura itu,” kata Amrin Remico. (her/bid)

Teks Foto :
– Brigjend Pol Amrin Remico Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional) Jatim di Mapolres Lumajang.

Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
34o
Kurs