Jumat, 22 November 2024

Pengamat: Unicorn Indonesia ke Depan Miliki Kemampuan seperti Alibaba

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi. Unicorn. Foto: Antara

Daniel Tumiwa Pengamat sekaligus Chairman NextICorn mengakui unicorn di Indonesia ke depan juga memiliki kemampuan seperti dimiliki oleh Alibaba, untuk bisa masuk bursa sekaligus mengelola bisnis dengan lebih baik, sehingga bisa meraih pendanaan besar.

“Indonesia sangat mampu dan akan terjadi. Kita tunggu 2020. Tujuan Digital Enterprise kita Go Public sangat fokus untuk memajukan Indonesia. Untuk itu akan sangat mendapat dukungan baik,” kata Daniel dalam keterangan persnya di Surabaya, Selasa (19/11/2019).

Ia mengakui, saat Jack Ma pensiun dari Alibaba, perusahaan rintisannya tidak berhenti berekspansi, justru makin giat merentangkan sayap bisnisnya, dan dalam waktu dekat akan melakukan secondary listing di bursa saham Hong Kong dengan target meraup Rp182 triliun dana segar untuk ekspansi bisnis.

“Keberhasilan transisi kepemimpinan Alibaba dapat menjadi pelajaran penting bagi startup di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Beberapa waktu lalu kita juga menyaksikan transisi kepemimpinan yang cukup mulus di Gojek yang ditinggal oleh pendirinya, Nadiem Makarim, yang sekarang menjabat sebagai Mendikbud,” katanya, seperti dilansir Antara.

Apa yang diraih oleh Alibaba, menurut Daniel merupakan hasil proses panjang transisi kepemimpinan sekaligus juga manajerial mumpuni, dengan tim solid. Tak hanya semata mengandalkan ke sosok Jack Ma.

Saat ini, kata dia, Alibaba sudah sampai di titik dan sudah sukses menjauhkan diri dengan sosok Jack Ma. Jadi, apa yang dicapai Alibaba telah disusun by design, dengan target-target terukur.

“Seperti Unicorn Indonesia, semua sudah balik ke manajemen. Bukan orang per orang lagi. Masing-masing Unicorn memiliki ciri khasnya,” ujar Daniel.

Pada saat berkunjung ke Indonesia tahun 2018 lalu, Jack Ma membagikan pengalamannya dalam mengembangkan Alibaba.

Ia menyebut bahwa kunci keberhasilannya adalah kepercayaan (trust). Menurutnya, kepercayaan konsumen merupakan jantung utama perusahaan yang harus dijaga, selain karyawan. Jika diurutkan, konsumen nomor satu, karyawan nomor dua, dan kepercayaan dari kedua-duanya adalah nomor tiga. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs