Sabtu, 23 November 2024

Cegah Penularan Zika, Dinkes Jatim Imbau Masyarakat Tidak ke Singapura

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Ilustrasi

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur imbau masyarakat untuk tidak berkunjung ke Singapura serta beberapa negara lain yang terjangkit virus zika. Imbauan ini menyusul terus merebaknya virus zika di beberapa negara terasuk di Singapura serta di Brazil.

“Sebaiknya tidak berkunjung ke Singapura atau negara terjangkit zika kecuali mendesak,” kata dr Kohar Hari Santoso, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur ketika memberikan keterangan pers di kantornya, Kamis (1/9/2016).

Menurut Kohar, Singapura sebagai negara tetangga dengan migrasi penduduk yang cukup tinggi sangat berpotensi membawa penularan zika ke Indonesia. Apalagi sampai tanggal 27 Agustus 2016 kemarin secara resmi Pemerintah Singapura menyatakan adanya 41 kasus zika.

Dari data yang ada sejak tahun 2007 hingga 25 Agustus 2016 tercatat ada 57 negara terutama di Amerika Tengah yang melaporkan adanya penularan virus zika.

Brazil sebagai negara dengan kasus tertinggi diperkirakan terdapat sekitar 1 juta orang yang terinfeksi pada tahun 2015. Hingga saat ini untuk negara Asia Tenggara dilaporkan terdapat dua negara yang sudah terjangkit yaitu Singapura dan Thailand.

“Untuk Brazil kami juga telah melakukan pemantauan khusus terhadap delapan atlet Olimpiade asal Jawa Timur, yaitu dua atlet dari Bojonegoro dan enam atlet asal Surabaya,” kata Kohar.

Virus zika sendiri ditemukan pertama kali pada tahun 1950 dengan penularan melalui gigitan nyamuk aedes yang membawa virus zika.

Orang yang terkena zika biasanya akan menderita gejala demam, bintik merah, nyeri pada persendian dan otot, sakit kepala serta mata merah (konjungtivitis). Gejala ini biasanya muncul setelah 4-7 hari orang itu terinfeksi virus zika.

“Virus ini paling berbahaya jika menyerang ibu hamil dengan usia kandungan 0-8 minggu karena fase ini merupakan pertumbuhan janin dan bisa menyebabkan kelainan bawaan pada anak,” ujar mantan Dirut RSU Dr Soedono Madiun ini.

Sementara itu, selain mengeluarkan imbauan untuk tidak bepergian ke Singapura, Dinas Kesehatan Jawa Timur juga telah menggerakkan tim pengendalian penyakit menular yang dimiliki dinas kesehatan baik provinsi maupun kabupaten/kota guna melakukan surveilans migrasi berupa pemantauan terhadap orang-orang yang datang dari negara yang terjangkit penularan zika.

Selain itu, koordinasi juga telah dilakukan diantaranya dengan meminta seluruh rumah sakit bersiap untuk melakukan perawatan terhadap penderita zika.

“Surat edaran kepada seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota juga sudah kami buat sehingga bisa melakukan kewaspadaan untuk pemberantasan sarang nyamuk,” kata Kohar. (fik/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs