Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Peternakan Kabupaten Lumajang mengerahkan petugas Kesehatan Masyarakat Veteriner untuk memastikan kesehatan ternak yang diperdagangkan.
Mereka mendatangi lapak pedagang hewan kurban di Jl. Ahmad Yani, Kecamatan Kota Lumajang, tepatnya depan RSD dr Haryoto dan di kawasan GOR Wirabhakti Lumajang dan melakukan pemeriksaan dengan teliti terhadap kambing kurban jenis gibas dan etawa, Jumat (2/9/2016).
Hasilnya, ditemukan kambing yang mengidap penyakit mata dan beberapa ekor lainnya masih belum poel giginya. Petugas pun langsung memberikan salep ke mata ternak yang terlihat memerah.
“Setelah pengobatan dilakukan, dalam waktu satu atau dua hari akan sembuh sendiri. Kambing berpenyakit mata ini masih layak dijual karena tidak menular seperti penyakit lainnya, yakni Anthrax. Dagingnya juga tidak mengganggu kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya,” kata drh Doni Affandi Kepala Seksi Kesmavet Dinas Peternakan Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Jumat (2/9/2016).
Khusus untuk kambing yang belum poel giginya, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata bukan karena kambing belum cukup umur untuk disembelih sebagai hewan kurban. Namun, karena pola pemeliharaannya yang berbeda.
“Contohnya dari pola pemberian pakan, sehingga meski umur kambing di atas 2 tahun belum poel juga giginya. Namun, kambing ini sebenarnya sudah cukup umur untuk dijadikan hewan kurban,” ujarnya.
Secara umum, Dinas Peternakan Kabupaten Lumajang menilai kesehatan hewan kurban yang dijual di lapak pedagang, rata-rata layak jual. Sejauh ini tidak ada yang terindikasi penyakit menular dan membahayakan.
Bagi masyarakat yang berniat kurban, drh Dony Affandi mengimbau agar sebaiknya membeli kambing yang benar-benar sehat. “Terutama hindarkan membeli kambing yang penyenyakit menular. Karena berkurban lebih disarankan untuk menjaga dan memastikan kesehatan ternaknya dengan sempurna,” katanya.
Sementara itu, Risful Hadi, 39 tahun, warga Jalan Cut Meutia, Kecamatan Kota Lumajang selaku pemilik lapak hewan kurban tersebut mengatakan, penjualan kambing kurban masih lesu.
“Saya membawa 40 ekor kambing jenis gibas dan ettawa di lapak ini, dari total 90 ekor yang akan dijual jelang hari raya qurban kali ini. Sejak buka lapak Jumat pekan lalu, baru 9 ekor saja yang terjual. Prediksi saya, pekan depan sudah ramai pembeli,” katanya.
Harga hewan qurban, untuk jenis gibas relatif sama dengan harga tahun sebelumnya, berkisar antara Rp1,5 juta sampai Rp2,5 juta. Namun, tawar menawar dengan pembeli untuk harga kambing gibas senilai Rp 2,5 juta jatuhnya menjadi Rp2,2 juta. Sedangkan untuk kambing jenis etawa, harga jualnya antara Rp2,5 juta sampai Rp3,5 juta. Harga ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, antara Rp500-600 ribu.(her/rid/iss/ipg)
Teks Foto :
-. Petugas Kesmavet (Kesehatan Masyarakat Vetriner) Dinas Peternakan Kabupaten Lumajang melakukan pemeriksaan di lapak penjualan hewan kurban di kawasan kota.
Foto : Sentral FM.