Film tentang sosialita Surabaya berjudul “The Perfect Dream”, dijadwalkan akan diperkenalkan pada 10 November mendatang. Hestu Saputra sutradara film ini mengatakan, selain semua lokasi cerita di Surabaya, orang Surabaya juga turut diajak dalam penggarapan film ini.
“Semua lokasi cerita, full di Surabaya. Orang-orang Surabaya juga diajak. Ada Cak Oyot Budayawan Surabaya, termasuk Roy salah satu pemilik The Consulate. Film ini bergenre drama action,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, saat jumpa pers di The Consulate Surabaya, Sabtu (3/9/2016).
Dia juga mengatakan, Surabaya yang merupakan kota metropolis kedua setelah jakarta, menjadikan alasannya angkat film tentang sosialita ini di Surabaya.
“Surabaya adalah kota besar kedua, perkembangan di Surabaya juga signifikan, ekonomi dan budayanya. Saya ingin industri film berkembang di Surabaya, karena di Indonesia masih banyak yang perlu di eksplor lagi,” katanya.
Beberapa lokasi yang diangkat dalam film ini, Pelabuhan Tajung Perak, Majapahit Hotel, Ciputra World Mall, Pecinan Jembatan Merah Plaza, serta Jalan Gula.
“Rencananya tanggal 10 November akan kami launching, harapannya spirit pahlawan dan spirit keluarga bisa menyatu. Saya juga mengusahakan bioskop lokal akan diajak memutarkan film ini,” katanya berharap.
Menurutnya, film yang berdurasi sekitar 90 menit ini bisa tembus mencapai dua juta penonton. Dia merasa optimis dengan karya film keenamnya ini. Sebelumnya, Hestu Saputra merupakan sutradara yang terlibat dalam pengerjaan film Cinta Tapi Beda bersama dengan Hanung Bramantyo. Sejak tahun 2007, kata Hestu, dia sudah banyak belajar dari Hanung dalam dunia perfilman. (tit/iss)