Jumat, 22 November 2024

Bau Limbah Ganggu Aktivitas Belajar Siswa SDN Dukuh Menanggal I

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Siswa SDN Dukuh Menanggal I Surabaya terganggu aktivitas belajarnya oleh bau tak sedap. Foto: Totok suarasurabaya.net

Bau tak sedap yang diperkirakan berasal dari limbah sebuah pusat perbelanjaan yang berada di kawasan Menanggal, Surabaya, tercium dari sejumlah kelas di SDN Dukuh Menanggal I saat pelajaran berlangsung dimasing-masing kelas.

Sejumlah siswa terpaksa harus menutup hidung dengan tangan atau dengan menggunakan kerah baju mereka saat pelajaran sedang berlangsung di kelas.

“Baunya gak hilang-hilang. Waktu pelajaran di kelas. Baunya tidak enak. Kalau tidak ditutup hidungnya baunya ke mana-mana. Sekelas merasakan semua baunya itu tidak enak. Dari luar jendela kelas,” kata Fatah Fatahin satu di antara siswa kelas 5.

Tiap kali masuk kelas untuk mengikuti pelajaran, Fatah dan kawan-kawan sekelas memang terlihat harus menutup hidung, sembari mendengarkan pelajaran dari guru.

Menurut Umintrah kepala SDN Dukuh Menanggal I Surabaya, bau tak sedap itu memang berasal dari pusat perbelanjaan yang berada tidak jauh dari tembok sekolah.

Pada bagian antara tembok sekolah dan tembok pusat perbelanjaan tersebut terlihat beberapa pipa dan kubangan semacam got. Diperkirakan dari lokasi itulah aroma tidak sedap yang mengganggu aktivitas belajar itu berasal.

“Kami sudah melakukan konfirmasi dengan pengelola Cito terkait dengan bau tidak sedap itu. Anak-anak pastinya terganggu. Baunya itu memang masuk kedalam kelas-kelas. Terutama yang dekat dengan lokasi itu,” kata Umintrah.

Dari catatan Umintrah, sekurangnya 5 ruangan, masing-masing 3 ruang kelas dan ruang musik serta ruang komputer yang posisinya memang berdekatan selalu tercium bau tidak sedap tersebut.

Sementara itu, Agustin Poliana Ketua Komisi D DPRD Surabaya yang hadir bersama anggota dewan lainnya di SDN Dukuh Menanggal I Surabaya menegaskan bahwa pihaknya akan mendialogkan kondisi kurang nyaman bagi siswa-siswa tersebut dengan pihak Cito.

“Harus ada solusi. Karena situasi dan kondisi semacam ini sangat tidak menguntungkan bagi siswa-siswi yang sedang belajar. Kami akan segera mendiskusikannya dengan pihak Cito. Tidak boleh dibiarkan, harus ada solusinya,” ujar Agustin setelah melihat ke masing-masing kelas.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs