Sabtu, 15 Februari 2025

Pemerintah Arab Saudi Mengeluarkan Ketentuan Baru Jadwal Lontar Jumroh

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan
Lokasi tenda jemaah calon haji Indonesia di Mina. Foto: Eddy suarasurabaya.net

Bagi jamaah haji Asia Tenggara, termasuk Indonesia, larangan lontar jumroh diperbaharui sebagai berikut :

– Pada lontar jumroh Aqobah tanggal 12 September 2016, dilarang melontar pada pukul 06.00 sampai 11.00 waktu Arab Saudi.
– Lontar jumroh kedua pada tanggal 13 September 2016 dilarang melontar pada pukul 13.00 sampai 18.00 waktu Arab Saudi.
– Pada 14 September 2016 dilarang melontar pukul 10.00 sampai 14.00 waktu Arab Saudi.

Lukman Hakim Saifuddin saat meninjau pemondokan Jemaah Calon Haji (JCH) Indonesia sektor 1 mengatakan, ketentuan ini harus dipatuhi seluruh jemaah Indonesia. Pelanggaran terhadap ketentuan itu akan mendapatkan sanksi berat.

Pada waktu-waktu yang dilarang itu, kata Menteri Agama, jemaah dari Afrika dan Asia Tengah yang berpostur lebih tinggi besar dari jemaah Asia Tenggara melakukan proses jamarat. Persinggungan dengan jemaah dari negara-negara itu dalam satu jalur bisa menimbulkan kerawanan.

Dikatakan Menteri Agama, jemaah juga harus mematuhi rute yang sudah ditetapkan oleh Muasassah. Jangan sampai jemaah Indonesia dibelokkan ke rute yang bukan diperuntukkan untuk jamaah Indonesia.

Sementara itu, orientasi medan Armina sudah dilakukan oleh para ketua kloter bersama ketua-ketua rombongan. Di Arafah, Senin (5/9/2016) tenda belum terpasang sempurna dan dijadwalkan Rabu (7/9/2016) seluruh tenda sudah terpasang berikut karpetnya. Di tempat wukuf Arafah sudah disiapkan juga water fan untuk antisipasi suhu panas sampai lebih dari 50 derajat Celsius. Begitu juga kamar mandi, tempat wudlu dan suplai air zam-zam.

Di lokasi Mabit Musdalifah, sudah tersedia kerikil yang cukup banyak. Nantinya, di Musdalifah, sudah dibuat blok-blok per maktab. Satu maktab sekitar tujuh kloter yang artinya sekitar tiga ribu lebih orang akan ditempatkan dalam satu blok untuk mencari kerikil lontar jumroh.

Penjemputan dari Musdalifah akan dilakukan setelah pukul 24.00 waktu Arab Saudi. Masuk hari Senin tanggal 12 September 2016. Jemaah secara bergelombang dibawa ke tenda Mina untuk menunggu waktu lontar jumroh.

Di tenda Mina, saat orientasi Senin (5/9/2016) kemarin, tenda sudah siap. Berbagai fasilitas juga tampak sudah siap dipakai. Misalnya karpet, water fan, kamar mandi, tempat wudlu dan dispenser air zam-zam yang cukup banyak. Di Mina, jumlah kamar mandi lebih banyak daripada di Arafah.

Berdasarkan pengamatan suarasurabaya.net, perbandingan rasio kamar mandi dan jamaah per kloter, satu kamar mandi dan WC untuk 10 jemaah. Di Mina, para jemaah juga sudah dikelompokkan per kloter dalam maktab. Satu kloter bisa mendapat lebih dari 10 tenda berukuran 3 x 4 meter sehingga rata-rata satu tenda bisa ditempati hanya untuk satu rombongan sebanyak sekitar 40 orang.

Dalam kunjungan ke beberapa pemondokan, Menteri Agama menanyakan fasilitas yang didapatkan jemaah. Selain itu, Menag mengimbau jemaah untuk memanfaatkan sisa waktu lima hari jelang wukuf untuk beristirahat. Ibadah Armina adalah fase akhir yang paling berat dalam proses ibadah haji. Dibutuhkan stamina fisik yang prima untuk menjalaninya karena harus berdesak-desakan dengan jutaan umat muslim seluruh dunia, berjalan kaki berkilo-kilometer dan menghadapi cuaca panas ekstrem.(edy/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Sabtu, 15 Februari 2025
27o
Kurs