Lima orang petugas gabungan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jatim di Surabaya dan Dinas Kesehatan Surabaya Surabaya menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pizza Hut Delivery (PHD) Jalan Profesor Dr Moestopo, Rabu (7/9/2016).
Sidak ini adalah lanjutan dari inpseksi bahan baku kedaluwarsa yang telah dilakukan oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI di sejumlah restoran Pizza Hut di Jakarta.
Saat petugas gabungan melakukan sejumlah sampling dan pemeriksaan di ruang penyimpanan barang PHD Dr Moestopo, awak media tidak diperkenankan meliput.
Fauzun, Area Manajer Jakarta PT Sarimelati Kencana yang menaungi Pizza Hut dan PHD Indonesia mengatakan, saat itu, sekitar pukul 11.30 WIB sejumlah tes masih dilakukan.
“Nanti yang bisa menjelaskan adalah petugas BBPOM,” kata pria yang mengaku sedang berkunjung ke Surabaya untuk mengecek stok barang di Surabaya, kepada wartawan.
Namun, hingga akhir pemeriksaan, lima petugas BBPOM Jatim di Surabaya tidak berkenan memberikan keterangan.
Salah seorang petugas mengatakan, “nanti di kantor saja.” Pria ini menjawab pertanyaan wartawan seraya memasuki mobilnya.
Fauzun, Area Manajer Jakarta PT Sarimelati Kencana mengklaim, petugas BBPOM tidak menemukan adanya bahan baku yang kedaluwarsa dalam sidaknya hari ini.
“Kami memastikan, sebelum masuk di dapur, bahan-bahan itu sudah kami proses selama beberapa kali. Baik saat di gudang di Surabaya, maupun sampai di toko yang ada di Surabaya,” katanya.
Fauzun juga mengatakan, proses pemeriksaan bahan baku ini hingga tiga kali periksa, sebelum bahan-bahan itu dikelola di dapur.
“Setiap kali selesai memeriksa, kami selalu menerapkan kode expired baik di PO-nya, di kemasannya, selalu kami terakan,” ujarnya.
Masa kedaluwarsa bahan baku makanan cepat saji asal Italia itu, menurut Fauzun, bisa mencapai enam bulan karena telah dibekukan. Proses distribusi bahan dari Jakarta ke Surabaya, menurutnya tidak sampai lebih dari enam bulan.
“Tidak pernah terjadi pengiriman yang terlambat begitu. Paling lambat tiga bulan, barang sudah terdistribusikan di gudang di Surabaya, Medan, dan Makassar,” ujarnya.
BBPOM Jatim, menurut Fauzun, juga berencana akan melakukan sidak di beberapa PHD lain yang ada di area Surabaya.(den/ipg)