Penyembelian hewan kurban dalam Peringatan Idul Adha, juga berdampak meningkatnya konsumsi daging bagi masyarakat. Di Lumajang, kebiasaan membagi daging hewan kurban membawa berkah tersendiri bagi para pedagang perlengkapan pembuatan sate.
Betapa tidak, banyak warga yang kemudian memborong perlengkapan membuat sate, mulai dari tusuk sate atau sujen, telenan, alat pemanggang sampai ilir atau kipas dan bumbu yang sangat dibutuhkan untuk keperluan mengolah daging kurban yang dibagi-bagikan.
Pantauan Sentral FM di Pasar Baru Lumajang, Minggu (11/9/2016), seluruh perlengkapan membuat sate telah diborong warga dan laris manis. “Sejak beberapa hari terakhir, tusuk sate laris manis diborong warga. Biasanya, tidak banyak yang membeli tusuk sate, hanya tertentu saja. Tapi sejak kemarin, saya bisa menjual sampai 3 karung stok tusuk sate,” kata Mahmudah (46), seorang pedagang kepada Sentral FM.
Mahmudah mengungkapkan, tusuk sate atau sujen dijualnya dengan harga Rp5 ribu perseratusnya. Karena permintaannya tinggi, ia mengaku kewalahan melayani pembeli. Meski, stok tusuk sate sudah dipersiapkannya sejak sepekan sebelumnya dalam jumlah yang cukup banyak.
“Karena, permintaan tusuk sate saya perkirakan masih akan banyak sehari setelah Hari Raya Kurban. Sebab, penyembelihan hewan kurban tidak hanya saat hari H Idul Adha saja, karena ada yang baru disembelih keesokan harinya,” paparnya.
Dagangan lainnya yang juga diborong warga adalah kipas atau ilir sederhana yang terbuat dari bambu, alat panggang dari seng, telenan dan bumbu untuk membuat sate. Bumbu-bumbu yang diperlukan, diantaranya bawang, jahe, daun serai, cabai rawit, kecap sampai buah nanas sebagai resep membuat daging menjadi empuk.
Para pedagang di Pasar Baru Lumajang menjual telenan antara Rp10 ribu sampai Rp20 ribu tergantung besar dan kecil ukurannya. Untuk harga kipas atau ilir dipatok Rp2.500 sampai Rp3 ribu. Sedangkan harga tungku pembakaran sate berkisar antara Rp20 ribu sampai Rp30 ribu tergantung besar dan kecilnya juga.
Sementara untuk bumbu dapur untuk pembuatan sate dan nanas yang digunakan melembutkan daging, harganya menjadi naik. “Untuk nanas, saat ini per dua butirnya dijual Rp. 15 ribu. Ini karena memang banyak warga yang membeli,” demikian pungkas Mahmudah. (her/dwi)