Sebuah tayangan dokumenter tentang Beatles memperlihatkan kehebohan Beatlemania seiring perjalanan band yang “lebih populer ketimbang Yesus” itu di puncak ketenaran mereka.
“Eight Days a Week: The Touring Years” – potret resmi pertama dari Fab Four dalam hampir setengah abad – mengikuti perjalanan band itu selama empat tahun dari Liverpool pada 1962 melalui serangkaian tur AS yang melelahkan hingga perilisan album “Revolver”.
Ron Howard Sutradara Hollywood telah menggali harta karun dari video yang belum pernah dipublikasikan, juga materi dari Yoko Ono, janda John Lennon.
Dalam sebuah wawancara, Lennon mengaku bahwa lagu “Help!” secara harafiah adalah teriakan meminta tolong.
“Itu hal nyata. Saya menyanyi `Help!` dan memang itu maksudnya,” katanya seperti dikutip Antara dari AFP.
“Tidak ada off-switch. Kamu bagaikan seorang politikus. Kamu harus siap 24 jam sehari… semua orang menginginkan sedikit bagian darimu”
Misalnya kebisingan dari jeritan histeris penggemar, sebagian besar kaum hawa, sehingga konser mereka berubah menjadi freak show, kata dia.
“Musiknya tidak bisa terdengar.”
Penggebuk drum Ringo Starr mengingat bagaimana dia “tidak bisa mendengar apa pun. Saya melihat goyangan bokong John dan kepala Paul untuk tahu lagunya sudah sampai mana.”
“Kami selalu merasa kasihan pada Elvis karena dia sendirian” bergelut dengan tuntutan ketenaran, kata gitaris George Harrison. Olivia, janda Harrison, juga bekerjasama dengan proyek ini.
“Setidaknya kami berempat, jadi kami berbagi pengalaman ini.”
Paul McCartney mengakui keempatnya sangat kelelahan sampai-sampai mereka “menghabiskan banyak (waktu dalam set untuk syuting `Help!`) dengan sedikit teler”.
Roh mereka kembali saat mereka masuk ke studio dengan George Martin produser, imbuh penulis lagu itu.
“Eight Days a Week” yang diambil dari judul lagu Beatles akan dirilis di bioskop dunia untuk penayangan khusus pada 15 September. Setelah itu, dokumenter itu bisa didapatkan secara online melalui operator Hulu.
Dokumenter itu juga menampilkan 30 menit penampilan band yang baru ditemukan dari konser legendaris 1965 di Shea Stadium, New York, di hadapan 56.000 penggemar yang penuh jeritan.
Howard, bekas bintang televisi “Happy Days” yang telah menyutradarai film seperti “Apollo 13” dan “A Beautiful Mind”, mengatakan dia pikir dia tahu apa bayaran dari ketenaran sampai dia mulai “mengerjakan film ini dan menyadari chaos tak terbayangkan yang dialami Beatles”.
“Seperti banyak orang, saya pikir saya kenal The Beatles,” kata sutradara itu dalam catatan produksi untuk film dokumenter. “Tapi saya tidak benar-benar tahu bagaimana intensitasnya,” dari Beatlemania.
Band ini selalu dikerubuti penggemar ke mana pun mereka pergi, merepotkan pasukan polisi di seluruh dunia, dan 240 penggemar berakhir di rumah sakit setelah konser 1964 di Vancouver, Kanada.(ant/iss)