Setya Novanto Ketua umum partai Golkar mengaku mendengar jika Rodrigo Duterte Presiden Filipina mengizinkan Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan eksekusi hukuman mati terhadap Mary Jane Veloso terpidana penyelundupan narkoba, usai berdialog dengan Joko Widodo Presiden.
“Terus terang saya sangat salut dengan cara dan gaya Jokowi Presiden karena mampu meyakinkan Rodrigo Duterte yang dikenal sangat keras apalagi terkait kepentingan rakyat dan bangsanya, sehingga khusus datang dan menjadikan Indonesia sebagai kunjungan pertamanya ke negara-negara di dunia usai terpilih menjadi Presiden Filipina, dengan salah satu agenda “melobi” Pemerintah Indonesia agar membatalkan eksekusi mati Marry Jane Veloso warga Filipina,” ujar Setya di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Bahkan, Novanto juga mendengar jika Presiden Filipina tersebut mengatakan akan meminta pengampunan langsung kepada Jokowi presiden “dengan cara paling terhormat dan sopan” demi menyelamatkan Mary Jane, dengan alasan di detik-detik terakhir eksekusi di Nusakambangan akhir April lalu, telah ditemukan fakta baru dalam kasusnya.
Akan tetapi, kata Novanto, Jokowi mampu meluluhkan kerasnya hati Rodrigo Duterte, bahkan Duterte mempersilahkan satu warga negaranya tersebut untuk di eksekusi atas kejahatan yang dilakukannya.
“Saya sangat mengapresiasi Jokowi presiden yang menyelesaikan masalah tanpa masalah dalam persoalan ini, sehingga hubungan antara Indonesia dengan Filipina tetap hangat. Saya juga dengar Presiden Filipina tersebut menyatakan jika Indonesia adalah sahabat paling strategies di ASEAN,” kata dia.
Novanto juga mengapresiasi Rodrigo Duterte Presiden Filipina karena dapat memahami dan menghormati kedaulatan hukum Indonesia.(faz/dwi)