Sabtu, 23 November 2024

Islam Aboge Baru Rayakan Idul Adha Hari Ini

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Sekitar 200 pengikut Islam Aboge (Alif Rebo Wage) di Desa Onje, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, baru melaksanakan Shalat Idul Adha yang dipusatkan di Masjid Sayyed Kuning, Rabu (14/9/2016).

Dilaporkan Antara dari Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, ratusan pengikut Islam Aboge mendatangi Masjid Sayyid Kuning pagi hari ini untuk mengikuti pengajian, dilanjutkan dengan Shalat Idul Adha yang dipimpin Kiai Maksudi.

Sementara dalam khotbah berbahasa Jawa yang disampaikan usai Shalat Idul Adha, Kiai Maksudi menjelaskan tentang makna fastabiqul khairat atau ajakan berlomba-lomba berbuat kebajikan.

Khatib juga mengajak jemaah Shalat Idul Adha meneladani keikhlasan putra Nabi Ibrahim AS, yakni Nabi Ismail AS untuk berkorban sebagai wujud ketakwaan kepada Allah SWT.

Setelah khotbah Shalat Idul Adha selesai, seluruh jemaah berdiri di safnya masing-masing untuk saling bersalam-salaman sambil melantunkan salawat.

Dalam penjelasannya, Kiai Maksudi mengakui Shalat Idul Adha bagi pengikut Islam Aboge baru dilaksanakan dua hari setelah tanggal yang ditetapkan pemerintah, 12 September 2016.

“Hal ini berdasarkan hitungan (kalender, red.) yang telah ditetapkan sejak zaman Sultan Agung dari Kerajaan Mataram sekitar tahun 1288 dan masih diyakini hingga sekarang karena Aboge merupakan suatu akidah,” katanya.

Berdasarkan hitungan Aboge tersebut, tanggal 1 Muharam 1437 Hijriah jatuh pada hari Jumat yang selanjutnya diturunkan untuk menentukan tanggal 1 Zulhijah. Dalam hal ini, kata Maksudi, tanggal 1 Zulhijah 1437 Hijriah jatuh pada hari Senin (5/9/2016).

“Oleh karena Hari Raya Idul Adha dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah, berarti Aboge merayakannya pada tanggal 14 September,” jelasnya.

Lebih lanjut, Maksudi mengatakan pada Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah, Masjid Sayyid Kuning juga melaksanakan pemotongan hewan kurban sebanyak sembilan ekor kambing.

Daging kurban tersebut nantinya akan dibagikan kepada masyarakat terutama keluarga tidak mampu.

Lutfilatul Aziz seorang generasi muda Aboge mengatakan Islam Aboge merupakan suatu keyakinan yang tumbuh dari kepribadian masyarakat atau Kejawen (Jawa) sehingga tidak melakukan perekrutan dalam upaya mencari jemaah.

“Itu keyakinan pribadi masing-masing. Biasanya kalau Kejawennya kuat akan ikut Aboge,” kata putra Kiai Maksudi itu.

Sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dia mengaku biasa saja dalam menjalankan keyakinannya di kampus. Hal itu karena dosen maupun mahasiswa UIN lainnya telah tahu tentang Aboge sehingga mereka tidak mempermasalahkannya.

Disinggung mengenai kemungkinan adanya mahasiswa UIN lainnya yang mengikuti keyakinan Aboge, Lutfilatul yang sudah kuliah selama 13 semester itu mengaku tidak mengetahuinya karena selama ini belum pernah pernah ada forum bagi mahasiswa pengikut Aboge di kampus. (ant/rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs