Senin, 25 November 2024

Jenazah Pendaki Yang Meninggal di Semeru Dipulangkan ke Pekalongan

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Setelah melewati pemeriksaan visum di ruang pemulasaraan RSD dr Haryoto Lumajang, akhirnya jenazah Zimam Arofiq (24), pendaki yang meninggal karena sakit di shelter peristirahatan Kalimati akhirnya dipulangkan ke Pekalongan, Rabu (14/9/2016) malam. Proses pemulangan jenazah dilakukan setelah mendapatkan izin dari aparat Polsek Senduro dan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) yang menangani peristiwanya.

Dari pantauan Sentral FM, selama proses pemulangan jenasah pendaki asal Jl. WR Supratman RT-05/RW-12, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah ini, tidak terlihat orangtuanya yang sebelumnya dikabarkan dalam perjalanan ke Lumajang.

Dan proses pemulangan jenasah Zimam Arofiq diurus sepenuhnya oleh rekan-rekan pendaki yang menemani korban melakukan ekspedisi pendakian di gunung dengan ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut tersebut. Belakangan baru diketahui, jika pemulangan itu dilakukan setelah orangtua korban Zimam Arofiq mengkuasakan penolakan otopsi dan mengurus proses pemulangannya kepada perwakila keluarga dan rekan-rekannya. Bahkan perwakilan keluarga membawa surat kuasa dari pihak keluarga.

Hal ini dibenarkan Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah III TNBTS di Lumajang Budi Mulyanto ketika dikonfirmasi di ruang pemulasaraan RSD dr Haryoto Lumajang. “Memang rekan-rekan pendaki dari korban Zimam Arofiq dan perwakilan keluarga yang mengurus semuanya. Bahkan mereka pula yang mengurus ambulan jenazah untuk membawa korban melalui perjalanan darat ke Pekalongan. Hanya saja izin pemulangan itu menjadi kewenangan Polsek Senduro,” katanya.

Setelah prosedur administrasi dilengkapi, akhirnya jenazah Zimam Arofiq pun dibawa pulang ke Pekalongan menggunakan ambulan SR (Sedekah Rombongan) bernomor polisi AB-8158-AU yang telah disiapkan pihak perwakilan keluarga dan rekan-rekan korban. Sekitar pukul 20.30 WIB, jenazah Zimam Arofiq pun diberangkatkan menuju rumah duka di Pekalongan.

Sementara itu, Budi Mulyanto menyampaikan, dari hasil pemeriksaan visum yang dilakukan di ruang pemulasaraan RSD dr Haryoto Lumajang, korban dipastikan meninggal karena sakit. Dalam pemeriksaan itu, diketahui jika korban mengeluarkan ingus dari hidungnya. Meski tidak diperoleh keterangan jelas, penyakit apa yang diderita korban hingga menyebabkannya meninggal dalam ekspedisi pendakian di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Pasalnya, korban hanya melalui visum luar saja dan tidak dilakukan proses otopsi. Sedangkan saat melakukan registrasi pendakian di Pos Resort TNBTS Ranupani kondisinya juga sehat. “Bahkan ia juga melampirkan surat keterangan sehat hasil pemeriksaan medis. Namun saat melakukan pendakian, ia baru mengeluh sakit kepala berat. Apakah ini karena hipotermia, saya tidak bisa menyimpulkannya. Apalagi, suhu di Semeru saat ini juga tidak terlalu dingin,” ujarnya.

Termasuk juga, lanjutnya, ekspedisi pendakian yang dilakukan korban juga memenuhi syarat. Dalam arti, korban Zimam Arofiq bersama 7 rekan pendaki asal Pekalongan lainnya telah membawa perlengkapan standar pendakian yang memenuho syarat. “Mereka membawa sleping bed, tenda dan perlengkapan pendakian lainnya yang memadai. Bahkan, perbekalan yang dibawa juga cukup,” kata Budi Mulyanto. (her/dwi)

Teks Foto :
– Proses pemulangan jenazah pendaki Zimam Arofiq dari RSD dr Haryoto Lumajang ke Pekalongan.
Foto : Sentral FM.

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs