Sabtu, 23 November 2024

IMI Segera Gandeng Polisi Tertibkan Balap Motor Liar untuk Dibina

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Anggota Satlantas Polres Sidoarjo mengejar para pebalap liar di Jalan Raya Sarirogo, Kecamatan Sidoarjo, Minggu (28/6/2015) dini hari. Foto: Bruriy/Dok. suarasurabaya.net

Bambang Haribowo Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Timur sudah punya rencana untuk mengurangi balap liar di jalanan, setelah Sirkuit Balap Motor di Gelora Bung Tomo (GBT) tuntas dibangun.

“Nah, sebenarnya saya sudah sering mengajak mereka (pebalap motor liar,red) ke sirkuit. Waktu itu di Kenjeran, tapi saya heran sekali dengan mereka,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (17/9/2016).

Para remaja, yang sangat hobi balap liar di jalanan di Kota Surabaya, kata Bambang, dengkulnya sudah gemetar sebelum start di Sirkuit.

“Makanya ini, kan, aneh. Di jalanan mereka berani balapan, di sirkuit malah keok dulu. Tak pikir, mungkin belum ngerokok. Tak kasih rokok. Rokoknya itu, lho, getar,” katanya lalu tertawa.

Setelah sirkuit balap motor milik swasta di Kenjeran ditutup, IMI Jatim sudah tidak pernah lagi melakukan aksi pembinaan seperti itu.

Nantinya, kalau Sirkuit GBT sudah jadi, IMI Jatim akan kembali menggandeng pihak kepolisian untuk menjaring para pebalap liar.

“Nanti kami kerjasama lagi dengan polisi untuk menyaring mereka. Bukan untuk ditangkap, tapi kami akan bina mereka di sirkuit,” ujarnya.

Sampai saat ini, IMI Jatim telah memiliki antara 2.000 hingga 3.000 anggota pebalap motor, yang sudah memiliki Kartu Izin Start (KIS) IMI Jatim.

“Surabaya ini tidak banyak. Hanya 10 persenlah, kira-kira. Yang banyak dari Madura. Dari Bangkalan sampai Pamekasan, sekitar 25 persen dari total anggota,” katanya.

Dengan adanya sirkuit di GBT Surabaya, Jawa Timur kembali memiliki sirkuit permanen yang dimiliki oleh pemerintah. Sebelumnya, sirkuit swasta di Kenjeran adalah satu-satunya rujukan pertandingan balap motor di Jawa Timur.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs