Sabtu, 23 November 2024

Indikasi Kecurangan di Cabor Judo, Beberapa Daerah Lakukan Protes Tertulis

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Kontingen dari Sumatera Utara, Bali dan DIY yang melakukan protes tertulis terkait indikasi kecurangan di cabor Judo. Foto: Budi Leksono Suara Surabaya

Indikasi kecurangan terjadi di beberapa cabang olahraga (Cabor) Pekan Olahraga Nasional ke-19 PON Jawa Barat.

Selain kabarnya terjadi di cabang hoky, kasus yang sama juga terjadi di cabor judo yang di gelar di Gedung Olahraga Saparua-Bandung.

Budi Leksono reporter Suara Surabaya melaporkan, di cabor judo yang berlangsung sejak 15 September lalu, ada beberapa kasus menonjol yakni indikasi kecurangan. Bahkan ini juga dialami kontingen Jawa Timur.

Kurniawan Pelatih Jatim mengatakan, saat Jatim tampil indikasi kecurangan terjadi di 3 pertandingan. Termasuk saat Afrilia di min 70 dan Ika Irma tampil min 78. Padahal keduanya andalan Jatim untuk mendapatkan medali emas.

Selain Jatim, protes pada kepemimpinan wasit juga dilakukan tim judo Sumatera Utara. Josef satu diantara official tim judo Sumatra Utara mengatakan, indikasi kecurangan sangat kental terjadi di judo.

Bahkan tiga atletnya yang sudah tampil juga sangat dirugikan. Kepemimpinan wasit tidak sesuai harapan, kurang fair play. Apalagi wasit yang dipakai panitia juga rata-rata masih usia muda, belum banyak pengalaman dan mudah dipengaruhi.

Sementara itu secara terpisah, Cahyo Purwanto Ketua Umum Persatuan Judo Seluruh Indonesia Pengprov PJSI Daerah Istimewa Yogyakarta punya pendapat berbeda. Meski atletnya tidak dirugikan secara langsung olah wasit, indikasi kecurangan itu ada.

Cahyo bahkan melihat indikasi itu terjadi di beberapa pertandingan. Kata Cahyo, mestinya harus ada cara-caya yang tepat supaya peserta khususnya dari luar Jawa Barat tidak dirugikan.

“Kalau model seperti ini terjadi, jelas PON sudah tidak bersih lagi. Jauh dari unsur fair play,” kata dia.

Diberitakan kemarin, protes pada kepemimpinan wasit banyak terjadi di kejuaraan judo yang digelar di GOR Saparua Bandung. Kondisi ini membuat official beberapa daerah mengajukan surat protes yang di tanda-tangani secara bersama-sama. Pengajuan protes dikomandani kontingen Jawa Timur yang juga banyak dirugikan kepemimpinan wasit.

Di cabang judo, Jatim sendiri gagal mendapatkan 1 pun medali emas. Padahal Jatim di target minimal dapat 2 medali. Dengan kondisi seperti itu di lapangan, Jatim hanya mampu menyumbangkan medali perak dan perunggu. (bud/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs