Sabtu, 23 November 2024

Menengok Taman Pendidikan Mangrove dan Menanam Cemara Laut di Labuhan

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Taman Pendidikan Mangrove (TPM) Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Madura. Foto: Iping suarasurabaya.net

Puluhan jurnalis dari 40 media massa di Jatim bersama perwakilan SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Jabanusa, menanam cemara laut (casuarina equisetifolia) di Taman Pendidikan Mangrove (TPM) Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Madura, Selasa (20/9/2016).

”Penanaman cemara laut ini sebagai upaya pencegahan abrasi pantai. Kami semua peduli dan mendukung upaya pencegahan abrasi itu,” kata Ali Masyhar Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa), usai melakukan penanaman cemara laut.

Sebanyak 50 pohon cemara laut ditanam di area adopsi mangrove. “Tujuannya juga untuk edukasi. Kita mengajak kawan-kawan pers berkunjung ke sini dalam rangkaian kegiatan lokakarya, supaya juga mengetahui ada Taman Pendidikan Mangrove yang kami kembangkan bersama masyarakat di sini lewat program CSR kami,” ujar Ali Masyhar.

Saat ini luas tanaman mangrove di TPM Labuhan seluas 6,64 hektar. Taman Pendidikan Mangrove tersebut hasil kerja sama antara masyarakat setempat dengan Pertamina Hulu Energy West Madura Offshor (PHE WMO).

Misnawar Ketua Kelompok Tani Mangrove Cemara Sejahtera yang ditemui suarasurabaya.net di TPM Labuhan, Selasa, mengatakan, Taman Pendidikan Mangrove ini sebagai bentuk pelestarian lingkungan, sekaligus pengembangan objek wisata mangrove di wilayah itu. Selain itu juga membuka peluang untuk bisa menampung tenaga kerja.

Dia menjelaskan, PHE WMO mulai mendorong pemberdayaan masyarakat yang dikaitkan dengan pelestarian di Desa Labuhan dengan penanaman 20.000 mangrove sejak 2013. Kemudian mulai tahun 2014 sampai sekarang PHE WMO lebih intens lagi memberikan bantuan dalam program CSR-nya itu, sehingga sejumlah fasilitas penunjang bisa dibangun di TPM tersebut.

Konsep pengembangan Taman Pendidikan Mangrove ini, menitikberatkan pada konservasi mangrove dan perlindungan wilayah pesisir.

“Melalui program ini, banyak peluang ekonomi bagi masyarakat lokal, serta perlindungan sumber daya alam dan nilai budaya. Kualitas hidup dari kegiatan konservasi mangrove akhirnya juga bisa meningkat,” katanya.

Selain mendapatkan dukungan PHE WMO, pengembangan konservasi pesisir pantai di Desa Labuhan, Kecamatan Sepuluh, Bangkalan itu, para kelompok tani Mangrove ini juga mengaku, mendapatkan dukungan dari Kelompok Studi Burung Liar (KSBL) “Pecuk” dan UKM Pecinta Lingkungan Hidup “Siklus” Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Syahril Sekretaris Kelompok Tani Mangrove Cemara Sejahtera menambahkan, Taman Pendidikan Mangrove di Labuhan, sering menjadi tujuan objek wisata sejumlah perguruan tinggi di Jawa Timur, bahkan luar Jawa Timur, karena lokasi itu juga menjadi tempat singgah beberapa burung migran.

“Beberapa waktu lalu mahasiswa ITS dan kelompok studi burung liar datang ke tempat ini. Ada juga mahasiswa UGM Yogyakarta juga KKN di sini. Bahkan ada turis dari mancanegara juga ke sini, mempelajari tentang pelestarian mangrove,” ujarnya.

Di Taman Pendidikan Mangrove Labuhan juga ada pembudidayaan pepaya california, kepiting soka, dan kambing etawa. Ke depan rencananya kawasan ini selain sebagai sarana edukasi juga akan dijadikan objek wisata terpadu. (ipg)

Tekas Foto:
1. Ali Masyhar Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa bersama tim dan jurnalis menanam pohon cemara laut di TPM Labuhan, Sepulu, Bangkalan.
2. Ada 17 jenis mangrove di Taman Pendidikan Mangrove di Desa Labuhan, Kecamatan, Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Foto: Iping suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs