Sabtu, 23 November 2024

Kemendikbud RI Tetapkan Kesenian Jaran Kencak Kekayaan Budaya Asli Lumajang

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Kesenian Jaran Kencak yang populer menjadi kesenian tradisional masyarakat Lumajang, akhirnya ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI sebagai kekayaan budaya asli dari Kota Pisang ini.

Indrijanto Kepala Bidang Kebudayaan pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lumajang mengatakan, penetapan oleh Kemendikbud RI tersebut merupakan usulan yang diajukan secara berjenjang ke Provinsi Jatim lalu ke tingkat nasional sebagai Kekayaan Budaya Tak Benda.

“Pengajuan itu kami lakukan karena sejak tahun kemarin, masyarakat Lumajang melalui komunitas dan pegiat seni Jaran Kencak mengusulkan kepada As’at Malik Bupati Lumajang, agar diusulkan sebagai Kekayaan Budaya asli Lumajang. Dari usulan tersebut, kami menindaklanjuti dengan mengusulkan kepada Kemendikbud RI agar kesenian Jaran Kencak menjadi Kekayaan Budaya Tak Benda dari Kabupaten Lumajang. Alhamdulillah, Kemendikbud RI akhirnya menetapkan usulan ini,” kata Indrijanto kepada Sentra FM, Kamis (22/9/2016).

Penetapan ini, kata Indrijanto, membuktikan bahwa kesenian Jaran Kencak yang selama ini banyak diklaim sebagai kesenian dari beberapa daerah lainnya, akhirnya diakui sebagai Kekayaan Budaya asli Lumajang.

“Sama dengan hak kepemilikannya milik Kabupaten Lumajang, karena selama ini banyak daerah yang mengklaim kesenian tradisional ini,” ujarnya

Penetapan Kesenian Jaran Kencak sebagai Kekayaan Budaya Tak Benda Asli Lumajang oleh Kemendikbud RI ini tidak sebegitu saja muncul. Karena, Kemendikbud RI melakukan mendasarinya dengan kajian akademis dan penelitian. Sehingga muncul alasan kuat bahwa kesenian Jaran Kencak ditetapkan berasal dari Lumajang.

“Meski dari sejarah, kesenian ini asalnya dari wilayah pandalungan atau tapal kuda yang meliputi beberapa daerah sekaligus di Jawa Timur bagian timur. Akan tetapi ingat, dulu di era Kerajaan Lamajang Tigang Juru berdiri dengan Arya Wiraraja sebagai Raja, kesenian ini berkembang dengan pesat. Arya Wiraraja sendiri merupakan pindahan dari Sumenep ke Lumajang atas dasar pemberikan kekuasaan dari Raden Wijaya, Raja Majapahit,” katanya.

Itu menunjukkan sejak era tersebut terjadi akulturasi budaya yang berkembang di Kerajaan Lumajang yang wilayahnya sampai ke Bali. Karena di Sumenep sendiri, kuda juga menjadi simbol wilayahnya.

“Jadi itu runtutan sejarahnya. Dan kesenian Jaran Kencak ini juga mewarnai seni budaya di Kerajaan Lamajang Tigang Juru yang wilayahnya juga sampai ke Bali. Dimana, kesenian Jaran Kencak, dulu merupakan visualisasi dari kebesaran Kerajaan Lamajang Tigang Juru yang pasukan artileri berkudanya kuat sekali. Sehingga divisualisasikan dengan kesenian Jaran Kencak ini. Jadi ada lintasan sejarahnya,” katanya.

Indrijanto mengatakan, di Lumajang komunitas pegiat seni Jaran Kencak merupakan yang terbesar. Terdapat 65 komunitas atau kelompok pegiat seni yang mengembangkan kesenian ini secara intens. Meski jumlah itu tidak mencakup keseluruhan komunitas yang ada, karena ada kelompok-kelompok baru masih ada yang belum terdata.

“Kalau jumlah Jaran Kencaknya mencapai 200 ekor,” katanya.

Sedangkan dari kajian akademisnya, kesenian Jaran Kencak lama berkembang di Lumajang.

“Kesenian ini tumbuh dari pelosok Desa, dalam arti tumbuh dan berkembang di masyarakat. Dan masyarakat kota juga tertarik, seperti saat Parade Jaran Kencak pada Peringatan Hari Jadi Lumajang, mereka bahkan membayar hanya untuk naik jaran kencak,” ujarnya.

Sebelum kesenian Jaran Kencak mendapatkan pengakuan dari Kemendikbud RI, Pemkab Lumajang sejak tahun 2011 telah melakukan upaya pelestarian kesenian ini melalui Parade Jaran Kencak. Ratusan kuda kencak dengan melibatkan banyak komunitas pegiat seni bisa menunjukkan kebolehannya di saat peringatan Hari Jadi Lumajang.

“Parade Jaran Kencak ini terbesar di Nusantara. Ke depan, kita berharap pegiat seni memberikan warna yang menarik lagi, dikembangkan lagi tampilannya dan hal ini yang menarik sehingga menjadi daya tarik bagi Kabupaten Lumajang,” kata Indrijanto. (her/tit)

Teks Foto :
– Indrijanto, SH Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Lumajang.
– Kesenian Jaran Kencak.

Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs