Jurusan Teknik Manufaktur Universitas Surabaya menggelar Product Design Competition sebagai bagian dari Lustrum Fakultas Teknik ke-VI Universitas Surabaya (Ubaya).
Product Design Competition bertema Alat Bantu Disabilitas, Lansia dan Terapi yang digelar dua tahun sekali dan diikuti dua kategori peserta Perguruan Tinggi dan SMA tahun ini dilengkapi lomba Essay and Poster Competition.
Jurusan Teknik Manufaktur Ubaya sengaja memilih tema tersebut karena kepedulian terhadap hak para penyandang disabilitas dalam beraktivitas seperti orang normal dan lansia agar dapat bebas, mandiri dengan meminimalkan tenaga yang harus dikeluarkan.
Sesuai dengan keilmuan Teknik Manufaktur, yaitu perancangan produk, perancangan proses dan sistem produksi, maka lomba ini tidak hanya melihat segi estetika saja, melainkan mengutamakan segi fungsi (fungsional), keterbuatan, ergonomi, safety, maintenance, dan manajemen dari produknya.
Prototype produk yang dinilai juri baik dari SMA maupun perguruan tinggi diantaranya EZ2Stand (alat bantu berdiri pada lansia), temaung (alat bantu transportasi bagi tuna daksa), kaki tiruan untuk atlit lari, tongkat tuna netra serbaguna, magic stick for tunanetra, water hidrolik, easy clip and release shoes, ark nedich, mechanical hands, alat bantu mandi, serta L-stick.
Seluruh tim yang lolos menuju final, diwajibkan membuat prototype karyanya dalam waktu 20 hari. Saat dipamerkan di Grand City, peserta menjalani dua tahap penilaian yaitu babak Booth Visi bagi semua peserta final.
Tahap kedua bagi peserta SMA melewati babak Product Design Promotion, peserta wajib mempresentasikan dan mempromosikan produk buatannya. Sedangkan bagi peserta perguruan tinggi, tahap kedua Product Design Evaluation, pada tahapan ini peserta saling berdebat untuk meraih juara.
Acara ini menjadi wadah bagi siswa dan mahasiswa untuk menuangkan kreativitas dan peduli terhadap orang lain, terutama para penyandang disabilitas dan juga lansia.
“Karena ini kegiatan Jurusan Teknik Manufaktur, tentunya kami ingin memperkenalkannya kepada masyarakat. Tetapi lomba ini sekaligus mengajak masyarakat khususnya mahasiswa menjadi lebih kreatif,” terang Yovita Sugionoputri koordinator Product Design Competition pada suarasurabaya.net, Jumat (23/9/2016).(tok/dwi)