Minggu, 24 November 2024

Anggota TNI di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan
Ilustrasi

Seorang anggota TNI yang bertugas di Koramil Tempeh, jajaran Kodim 0821 Lumajang meninggal setelah terseret aliran lahar di DAS Kalimujur yang terletak di Dusun Darungan, Desa Gesang, Kecamatan Tempeh, Senin (26/9/2016) pukul 22.30 WIB.

Korban atas nama Serka Ribut Hadi Mulyo (52), warga Desa Sumberjati, Kecamatan Tempeh. Tubuhnya hanyut terseret aliran lahar bercampur material vulkanik sejauh 100 meter.

Beruntung, seorang anggota TNI lainnya yang bernama Praka Tri Tunggal Jayanegara (36), yang tercatat masih tetangga Desanya, selamat meski menderita luka-luka akibat benturan dengan bebatuan.

Hendro Wahyono Plt Kepala BPBD (Badan Penangulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM mengatakan, peristiwa banjir lahar dingin di DAS kaki Gunung Semeru ini terjadi secara tiba-tiba diakibatkan tingginya intensitas hujan di puncak. Saat kejadian, korban Serka Ribut Hadi Mulyo bersama Praka Tri Tunggal Jayanegara tengah berboncengan motor Yamaha Bison warna merah bernomor polisi N-6234-ZW.

“Kedua anggota TNI ini menyeberangi aliran sungai Kalimujur yang pada waktu aliran sungai tersebut deras. Karena aliran sungai bertambah besar debitnya, akhirnya keduanya tidak bisa menahan laju motornya. Apalagi, korban terpeleset batu licin hingga terbawa arus sejauh 100 meter,” katanya.

Insiden yang terjadi cepat ini, membuat Praka Tri Tunggal Jayanegara yang berhasil menyelamatkan diri dengan luka-luka, kahirnya meminta pertolongan warga. Pasalnya, ia tidak melihat keberadaan rekannya, Serka Ribut Hadi Mulyo di sana. Selanjutnya, ia meminta bantuan warga untuk melakukan pencarian.

Sampai akhirnya, korban diketemukan oleh warga dan cepat dilarikan ke Puskesmas Desa Gesang. Karena kondisi korban parah, petugas medis Puskesmas setempat kemudian merujuknya ke RSU dr Haryoto Lumajang. “Namun, korban Serda Ribut Hadi Mulyo meninggal dalam perjalanan ke RSU dr Haryoto Lumajang,” jelasnya.

Terkait ancaman lahar dingin di DAS Gunung Semeru, Hendro Wahyono meminta agar masyarakat berhati-hati dan waspada. Terutama bagi mereka yang beraktivitas di DAS Gunung Semeru, diantaranya sungai Kalimujur, Kalipancing, Kalirejali, Kalileprak, Besuk Kembar, Besuk Bang dan Besuk Sat.

“Informasi dari BMKG sudah kami terima terkait potensi hujan yang intensitasnya terus meninggi. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat dan siapapun agar jangan melakukan hal-hal yang ceroboh,” jelasnya.

Pasalnya aliran sungai di saat hujan lebat seperti ini, tidak bisa diprediksi. Datangnya juga tiba-tiba dengan aliran yang deras dan debit yang tinggi. Sehingga bisa mengakibatkan kecelakaan. “Untuk itu, BPBD menyebarluaskan imbauan kewaspadaan ke seluruh kecamatan,” pungkas Hendro. (her/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs